Gak kerasa kayanya udah sebulan lebih gak nulis kita gara-gara kesibukan yang infinity secara kuantitas huft. Dan kali ini mungkin di awal taun yang cukup gerimis-gerimis dikit walaupun emang rada geser dikit yah cuacanya sekarang, saya pengen nulis review dari band asal Jakarta Timur-Bekasi.
Gue sih gak tau detil sebenernya mengenai tempat band ini residing tapi semenjak pertama kali band ini ngerilis single udah cukup membuat saya penasaran sih.
Inget banget waktu pertama kali posting band ini tuh waktu Zeal merilis maxi single mereka yang berjudul “Flame/Tough It Out” dan memang sih kalau ngeliat dari cover yang ada cukup wondering sih “Apakah band ini memiliki personil wibu semua” soalnya sepintas kaya ngeliat lebih kaya sebuah cover manga ketimbang cover album melodic hardcore secara umumnya haha!
Well talk about sebuah subgenre yang bernama “Emotive Melodic Hardcore“, saya sendiri me-notice di era “new age of hardcore” (Sebenernya term ini merupakan sebuah term saya ada-adain sendiri seiring booming-nya skena hardcore untuk belakangan hari ke belakang) beberapa band yang mengusung roots musik emotive melodic hardcore memang mendapatkan tempatnya tersendiri di dalam skena tersebut.
Mungkin fenomena bisa kita capture dari gig tur No Pressure chapter Jakarta kemarin yang dimana band hardcore asal NY, Regulate, juga join the club di dalam gig tersebut dan juga nampak kalau crowd sendiri membaur tanpa ada gap dari setiap band yang tampil di malam itu.
Tapi kalau diliat dari ancestry root-nya, Lifetime sendiri sebenernya cukup “self-proclaimed” juga kalau mereka adalah band hardcore in some way jadi gak heran kalau the torch carrier band setelahnya emang gak jauh-jauh banget dengan skena hardcore ataupun youthcrew.
Zeal merupakan band yang cukup menarik dari sisi background karena beberapa individu di balik band ini juga aktif di band indierock/emo lokal dan salah satunya adalah Indigo Moire.
Dan secara sound sebenarnya band ini agak distingtif dari beberapa band emotive melodic hardcore yang berkembang beberapa tahun belakang yang dimana memang tidak dipungkiri kalau band melodic hardcore lokal itu secara mayoritas banyak sekali berkiblat kepada sound-sound band seperti Neck Deep ataupun Real Friends.
Di dalam EP perdana ini Zeal memang kurang lebih merepresentasikan sebuah romantisme sound emotive melodic hardcore tahun 2000-an seperti Saves The Day ataupun New Found Glory. Dan saya kira hal itupun yang membuat saya ber-statement bahwa band ini selayaknya di-notice oleh banyak pelaku skena hardcore/pop punk.
Track pertama dari Self-titled EP ini dimulai dengan track yang berjudul “Flame” yang dimana track ini juga merupakan bagian dari maxi single dirilis oleh band ini kemarin. Dari sisi melodi vocal dan juga komposisi musik, kurang lebih track ini akan mempresentasikan kualitas songwriting emotive melodic hardcore ala Saves The Day era-era awal dan not to miss juga di akhir part pada track ini terdapat breakdown part which cukup mengingatkan saya akan habit yang digadang-gadang oleh band-band senior seperti CIV ataupun Kid Dynamite.
Next highlighted track adalah track ketiga dari EP ini yang berjudul “Zero Hour” yang dimana track yang cukup terasa emotive vibe-nya apabila sekilas mendengarkan melodi vocal dan tidak lupa pattern drum melodic hardcore yang cukup mengingatkan saya secara personal dari vibe emotive melodic hardcore yang pernah coba dipresentasikan oleh sound-sound new found glory di tahun 2000-an. Jujur yang cukup membuat materi band ini menarik adalah karakter Samuel yang melodious dan powerful di saat bersamaan.
Oke kita move on ke dalam track keempat dari Self-titled EP ini yang berjudul “Ennui”. Jujur di antara semua track yang ada di EP ini, justru my love sign would be kindly located for this song on this EP haha! Track ” Ennui” merupakan sebuah track downtempo yang terdengar cukup infeksius.
Dimulai dari lead guitar yang terdengar emotive sekali dan juga yang menarik adalah track ini hanya terdiri dari satu lyric line yang diucapkan secara berulang-ulang namun justru dengan melodi vocal-nya yang terdengar baik di lagu ini sehingga track ini terdengar sangat hook up sekali dengan saya karena memang sangat singalongable lyric line-nya.
Oke highlight terakhir saya berikan untuk track terakhir yang ada di dalam EP ini yang berjudul “Crimson Sky”. Track ini dibuka dengan lead guitar yang cukup nempel di kepala lalu disusul dengan melodi vocal yang terdengar baik. Part terbaik di dalam track ini menurut saya adalah its chorus part yang terdengar singalongable.
Yang membuat Zeal menarik, khusunya di EP ini, adalah songwriting dari Zeal yang neat dan juga sound yang terdengar tidak terlalu over polished (hal ini mungkin banyak dilakukan oleh band-band emotive melodic hardcore hari ini).
Saya rasa Zeal, via EP ini, telah sukses menciptakan sebuah diorama romantisme sound emotive melodic hardcore tahun 2000-an. Yang pasti ditunggu untuk next stuff dari band ini sih! Anyway EP ini dirilis oleh Outta Sight Records dalam format cassette tape. Label asal Surakarta ini juga dikenal telah merilis beberapa notable local hardcore act kaya Despise, Centivize, Devil Despize, etc.