Then Jansen rilis LP “Banal Semakin Binal” yang berhasil membombardir pasar lagu Powerpop yang sedang dalam gelombang tenangnya.
Skena musik kota Bogor memang salah satu skena yang menawarkan beragam varian musik dari dekade ke dekade.
Dan yang menarik, musisi dari Bogor sendiri memiliki daya pikat tersendiri terhadap para penggiat skena di kota sebelahnya seperti Jakarta bahkan sampai skala nasional.
Let say mungkin di era 2000-an kita mengenal adanya The Safari ataupun Agrikulture yang turut meramaikan industri musik tanah air.
Lalu berlanjut hingga millenium ini yang dimana kita mengenal beberapa emerging act yang tumbuh di kota ini seperti Rrag, Texpack, Good Enough, dan The Jansen tentunya.
Milestone The Jansen Beberapa Tahun Terakhir
The Jansen merupakan sebuah band yang saya tahu telah membangun kredibilitasnya di skena musik bawah tanah belum terlalu lama namun memang tidak dipungkiri karena etos kerja yang baik.
Band ini cukup mengukirkan nama dan kredibilitas di skena musik underground Jabodetabek, sampai hingga akhirnya band ini mengukirkan milestone-nya tersendiri di Sychronize Fest 2022.
Jujur memang saya pun mengamini bahwa band ini memang sudah seharusnya mendapatkan kredibilitas setingkat, karena dari segi materi di LP terkini mereka yang berjudul “Banal Semakin Binal” memang mengukir sebuah milestone yang cukup baik.
LP ini juga bisa saya katakan telah meletakan milestone terbaru juga untuk skena musik garage revival milenium ini.
Full-length “Banal Semakin Binal” merupakan full-length yang memang secara musikalitas telah matang.
Mungkin apabila memang anda seorang frequent listener dari The Jansen, bila anda perhatikan di LP sebelumnya yang berjudul “Say Say Say”, The Jansen masih mengadopsi sound-sound Punk 77 yang masih sedikit bercampur dengan aroma-aroma sound band seperti Toydolls sampai The Buzzcocks pada album tersebut.
Teruntuk full-length “Banal Semakin Binal” ini saya bisa katakan banyak materi dari The Jansen ini jauh terdengar lebih melodius namun matang tentunya.
Nampaknya semesta pun mengamini kalau band ini akhirnya menjadi highlight utama di dalam sirkuit musik indie di milenium ini.
Juga dari sisi kualitas, saya merasakan bahwa The Jansen via “Binal Semakin Binal” mempresentasikan sebuah arsitektur sound yang “New Old Classic”.
Dimana The Jansen dalam LP ini mempresentasikan sebuah sound yang terdengar jauh lebih ter-polish dari rilisan terdahulunya, namun tentunya root sound vintage yang menjadi signatur The Jansen ini tidak ditinggalkan begitu saja.
Magnificent!
Review LP The Jansen: Banal Semakin Binal
Oke, langsung aja kepada highlight lagu yang kita mulai dari track pertama yang berjudul “Dua Bilah Mata Pedang” and of course, ketika pertama kali mendengarkan track ini kepala saya langsung diselimuti oleh gumaman kata seperti “Buzzcocks”.
Dan memang intro-nya ini signature powerpop 70’s banget yang mungkin banyak di-“avatar”-kan oleh beberapa band garage/powerpop revival yang berkembang milenium ini, seperti Radioactivity, Marked Men, Mean Jeans, dan banyak roster powerpop sounded Dirtnap Records lainnya.
Nampaknya track yang berjudul “Dua Bilah Mata Pedang” ini pas banget jadi sebuah track yang menghentak di detik-detik pertama, ketika set live band ini dimulai.
Dan hal ini terbukti memang karena ketika The Jansen membawakan lagu ini sontak banyak audiens yang menggila singalong sampai stage dive.
Kita beranjak ke dalam track selanjutnya yang berjudul “Kau Pemeran Utama Di Sebuah Opera”.
Track kedua di dalam LP “Banal Semakin Binal” ini merupakan track yang midtempo namun secara komposisi melodi vokal dan lagu memiliki kualitas sendiri.
Mungkin dari verse part, The Jansen sudah mempresentasikan kualitas mereka di dalam songwriting dan juga di part chorus yang terdengar singalong-able plus lirik yang mudah diingat.
Sehingga, tak aneh apabila track yang berjudul “Kau Pemeran Utama Di Sebuah Opera” juga menjadi sebuah track yang banyak di-highlight oleh pendengar album ini.
Oh iya, yang juga menarik adalah bahwa tema lirik yang romantis digadang menjadi tema lagu ini, hal ini sih yang menjadi semacam “tradisi” yang dilakukan oleh banyak band powerpop through ages.
Oke selanjutnya kita beranjak ke track yang berjudul “Ku Bukan Mesin Lotremu”, yang bisa dikatakan merupakan track yang secara lirikal cukup “menyentuh”.
Dimana The Jansen di sini cukup vokal mengenai lingkungan kerja yang toxic dan keras.
Dan kalau diperhatikan, banyak dari komposisi lagu dari The Jansen di album “Banal Semakin Binal” yang secara komposisi musik dimulai dengan serentak.
Dari semua instrumen itu lagi sih yang memang saya kira hal itu sih yang coba ditonjolkan dari karakteristik elemen Powerpop oleh The Jansen via album ini.
Belum lagi karakter vokal dari Cintarama Bani Satria yang cukup memberikan karakter tersendiri dari elemen Powerpop yang dipresentasikan oleh The Jansen.
Oke kita beranjak kepada track terakhir yang kita berikan highlight yakni track yang berjudul “Mereguk Anti Depresan Lagi”.
Track ini merupakan track yang saya awalnya kira bahwa track ini hanya akan menjadi single dan tidak dirilis di album lain, agak sedikit terkejut juga taunya “Mereguk Anti Depresan Lagi” juga dimasukkan ke dalam materi “Banal Semakin Binal”.
Dan memang The Jansen ini nampaknya merupakan sebuah band yang benar-benar digging mengenai kultur dan musik powerpop yang mereka presentasikan di dalam LP ini, selain menulis lirik dengan tema romantis The Jansen via lagu ini mengangkat tema personal (Baca : Kesehatan Mental) via “Mereguk Anti Depresan Lagi”.
Sebuah problematika yang dialami oleh banyak kawula muda hari ini yang memang coba dipresentasikan oleh The Jansen via lagu ini.
Overall materi di dalam full length “Banal Semakin Binal” memang materi yang well executed dengan baik, secara kualitas sound maupun songwriting.
Namun beberapa note yang saya akan tinggalkan dari full length ini mungkin adalah komposisi musik dari beberapa track yang ada di lagu ini, yang terdengar sedikit monoton.
Mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah bagi beberapa individu yang memang into sekali dengan musik powerpop, tetapi saya kira komposisi yang cukup konformis dari satu lagu ke lagu lainnya (Terutama di track tengah di dalam LP ini).
Mungkin justru akan menjadi yang cukup membosankan bagi beberapa individu yang sebenarnya baru digging dari musik The Jansen itu sendiri.
Alhamdulillah sekali akhirnya kami (Knurd) dapat mereview album Banal Semakin Binal yang keren ini sebelum tahun 2022 berakhir haha!