Oke next review stuff kita datang dari sebuah band asal New Zealand, The Beths. Kayanya ni band sempet rame jadi perhatian warga skena sini karena sempet di-tweet sama Marin FFWD Records dan juga Hilmi sempet praising band ini. Dan emang gak aneh sih kalau band ini bakalan banyak dipuji orang lain karena gue sendiri sudah memperhatikan gerak-gerik band ini semenjak merilis LP pertama mereka yang berjudul “Future Me Hates Me” di tahun 2018. Dan memang di tahun tersebut band ini udah wara wiri tur eropa sampai akhirnya gue pun menemukan mereka direkomendasikan oleh beberapa staf Specialist Subject Recods yang notabene venue di atas record store label ini juga dipakai sebagai venue mereka ketika main di Bristol.
Pada tahun ini, kuartet indierock beken ini akhirnya merilis full length ketiga yang diberi judul “Expert In A Dying Field” di bawah bendera Carpark Records which sebenernya sendiri gue mengenal Carpark Records via band indiepunk temen kampungnya si The Beths ini namanya Carb On Carb. Dan nampaknya promonya juga untuk full length ini agak pol yah. Gue sempet liat juga pada masang ads cukup lama di IG untuk single-single mereka kemarin-kemarin. Wajar sih kenapa label mereka juga berani naro uang banyak untuk album ini mengingat 2 full length sebelum LP ini, yakni “Future Me Hates Me” dan “Jumprope Gazers”, juga mendulang kesuksesan. Eh iya gue lupa juga kalau The Beths ini kayanya pernah maen di Singapore deh tahun 2019-an cuma malangnya gue harus ngumpulin duit buat tur band sendiri yang akhirnya gak jadi juga #adaaa.
Oke langsung aja kita mulai tinjauan kita dari track yang berjudul “Expert In A Dying Field”. Track “Expert In A Dying Field” merupakan track yang midtempo namun tentunya karena songwriting yang kuat dari The Beths itu sendiri membuat track ini terasa kuat karakternya. Dan memang dari beberapa album yang dirilis kemarin-kemarin, The Beths merupakan salah satu band yang mampu meramu kekuatan magis dari materi-materi midtempo mereka. Ditambah karakter vokal manis dari Elizabeth Stokes yang memang memeberikan sweet composition bagi materi-materi The Beths.
Berlanjut kepada track sebelahannya “Expert In The Dying Field”, yaitu “Knees Deep”. Track ini merupakan track yang sedikit upbeat yang dimana track ini memiliki keselarasan dari semua elemen lagunya. Verse yang terdengar melodious dan disusul dengan part chorus yang melodinya terdengar aduhay. Asli di lagu ini ampir susah menemukan part yang kurang. The Beths pada lagu ini menawarkan sebuah lagu dengan instrumentasi simple namun mereka memberikan poin plus dalam karakterisasi di tiap materi. Ini memang yang sulit untuk dilakukan oleh banyak band.

Next merupakan track yang berjudul “Change In The Weather”. Ini kalau didengar liriknya mengenai anxiety di musim dingin. Wah kita mah kalau jadi orang tropis malah pas musim hujan mah suka banget karena bakalan ada excuse buat telat dateng kerja, tidur siang, dll haha xD Intro dari lagu ini dibuka dengan sound rhytm gitar clean yang cukup renyah disusul dengan verse dari Elizabeth Stokes yang cukup heartwarming. Dan yang bikin magis adalah part bridge yang dimana vokal Elizabeth Stokes diiringi dengan harmonisasi vokal yang terdengar rapi dan bisa saya katakan sisipan ini merupakan elemen komplemental yang cukup menunjang. Selain itu di bagian chorus di sini progresi dari vokal melodinya terdengar cukup berbeda tapi masih tereksekusi dengan baik yang justru memang menjadi part yang paling singalongable di lagu ini.
Highlight terakhir kita berikan pada track yang berjudul “I Thought That I Was Afraid” yang dimana di sini The Beths bisa dikatakan menunjukan keahilannya dalam meramu lagu dengan tempo cepat. Jaggling gitar yang manis di bagian verse dipadu dengan vocal fast pace yang membuat hyping up vibe di dalam lagu ini juga di bagian chorus dengan lyric line “I don’t know what I’m getting up for” yang dimana saya yakin dengan perpaduannya bersama infectious melody akan membuat lagu ini cukup nempel di kepala anda.
Dengan banyaknya praise dari media luar, entah itu Pitchfork sampai NME Magazine, wajar rasanya apabila “Expert In The Dying Field” dinobatkan sebagai Grammy Consideration. Entah akan menang ataupun masuk ke dalam nominasi namun yang pasti The Beths telah menuai satu pencapaian terbaik dari kultur new wave of indiepunk. Dan sekali yang membuat mereka cukup underdog adalah karena band ini merupakan band oceania yang dimana cukup membuat banyak mata terpana karena memang unexpected sekali ketika sebuah band indiepunk dapat stand up dari tempat yang bisa dibilang tempat yang digadang-gadang tempat yang paling aman dan secara civilization paling bersahabat.