Merilis lagu baru pada tanggal 11 Desember setiap tahunnya adalah tradisi dari eleventwelfth, band asal Jakarta yang mengeksplor musiknya di ranah mathrock/pop/midwest emo/you name it.
Namun ada yang berbeda pada tahun 2022 ini, mereka mengeluarkan lagu baru berjudul “(stay here) for a while” yang juga diumumkan sebagai lead single album “Similar”, debut full-length eleventwelfth yang direncanakan rilis pada Maret 2023.
Sebagai pendengar setia eleventwelfth dari era Soundcloud dan “self-titled EP”, ada yang berbeda pada produksi lagu “(stay here) for a while” menurut kuping sotoy saya.
Banyak bunyi instrumen lain selain gitar, bass, dan drum pada lagu ini. Terlihat jelas bahwa band ini lebih mengeksplor musikalitas mereka.
Saya berpikir pasti proses produksinya lebih rumit dari biasanya, namun yang membuat saya terkesan adalah final output post-pro yang sempurna.
Bagaimana semua bebunyian tersebut mampu melengkapi satu sama lain tanpa terdengar berlebihan atau bertabrakan.
Juga bunyi gitar nilon yang dominan, direction yang lebih nge-pop, serta penulisan lirik yang menyentuh seperti biasa.
Daripada terlalu banyak spekulasi, saya bertanya langsung pada Rona, gitaris dan vokalis dari eleventwelfth. Berikut hasil obrolannya.
Avin: Hi Rona, congrats on the new release! Seperti biasa tradisi tanggal 11/12 kemarin bisa dipertahankan nih dengan rilisnya single baru eleventwelfth! Reaksi kalian bacain respon positif para pendengar gimana btw?
Rona: Baru banget keluar sih lagunya, jadi masih banyak yang positif haha. Positif atau negatif kita happy-happy aja sebenernya tapi kalau ternyata memang banyak yang positif kita pasti lebih happy.Avin: Tanggal 11 Desember 2022 ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Single kali ini diumumin jadi pembuka debut full album eleventwelfth yang judulnya “Similar”. Boleh bocorin dikit gak kenapa “Similar”? Secara udah banyak teori-teori netizen nih kalo Similar = Mirip = 11-12? Bener gak tuh?
Rona: Hahaha akan kita bocorkan saat album akan keluar. Biarkan jadi misteri dahulu.
Avin: Liriknya ada yang bilang “stay here for a while” ada juga yang “stay here until I die” kan? Jadi maunya sebentar aja atau sampe die nih stay-nya? Boleh sedikit kasih clue gak ini tentang apa sih lagunya?
Rona: Intinya nobody knows when your life will end or what will happen in the future. Mungkin aja ini bisa jadi interview terakhir gw, mungkin juga ini bisa jadi interview lo terakhir ke band apapun. Jadi karena nobody knows, kita harus selalu cherish every moment yg kita spent sama orang-orang yg kita care. Karena even for a while, momen-momen kecil itu lah yang bakal dikenang sama orang yang kita tinggalin nantinya. Maaf ya campur2 bahasa Indonesia-Inggris, berasa Cinta Laura gw haha.
Avin: Gapapa biar Jaksel kita.
Rona: Jakarta Selangor tapi. Makanya campur-campur kaya orang Malaysia haha.Avin: Oh iya ini pertama kalinya kalian pake gitar nilon gak sih? Dan gw tuh jujur impressed banget sama produksinya. Banyak instrumen lain yang gw denger selain gitar, bass dan drum. Boleh ceritain proses produksinya dikit gak? Karena kayanya ribet banget deh ini haha. Tapi buat gw ter-deliver dengan baik di final output-nya tanpa berasa ribet.
Rona: Sering banget pake nilon. Di EP juga pake nilon kayak “Bookstore”, “Quite Quiet”, terus ada “It’s All My Mistakes” juga pake nilon. Thank you banget btw atas compliment tentang produksiannya. Karena debut album ini juga kita ada produser namanya Uta (Gulf of Meru), dan kebetulan gw sendiri juga sempet les audio jadi mulai ngerti tentang cara produksi. Si Petir juga sekarang kerjanya mixing audio, jadi secara teknis kita udah jauh lebih paham dibanding jaman dulu.
Avin: Oh iya ceritain dikit dong kalian pada sibuk apa sih selain nge-band? Biar kita tau juga nih background masing-masing personil eleventwelfth!
Rona: Sibuk cari uang di tempat lain karena kita tau main band tidak ada uangnya. Kita main band karena cinta musik hahahaha. Semua pada kantoran sih sekarang, Almas (drummer) juga bisnis burger.
Avin: Ada goals tertentu gak di 2023 yang mau kalian achieve? Semacam wishlist mungkin kaya main di banyak festival dan tur internasional lagi?
Rona: Goals-nya bisa bangga sama karya kita sendiri sih, gak muluk-muluk sebenernya karena kan main band dapet keberuntungan kayak gitu adalah byproduct dari karya kita sendiri. Rencana sih pasti ada, tapi dengan orang bisa appreciate album kita aja itu udah nilai plus banget. Yang penting kitanya happy dan bangga sama apa yang udah kita kerjain.
Avin: Ada pesan gak dari seorang Rona nih buat orang-orang seusia kita mungkin yang lagi mengalami quarter-life crisis dan struggling dengan pekerjaan/percintaannya?
Rona: Appreciate everything and be grateful for what you already have.
Avin: Ngomongin influence nih. Yang paling mempengaruhi lo nulis materi di eleventwelfth apa aja sih?
Rona: All over the place banget. Ini buat personal atau secara band nih?
Avin: Personal lo aja karena pasti beda-beda kan tiap member. Nah kalo lo yang paling mempengaruhi siapa gitu?
Rona: Kalo secara pribadi banyak banget sih. Gw suka dengerin berbagai macam lagu soalnya tahun ini aja lagi banyak dengerin Rosalia, Kali Uchis, Bonobo, Floating Points. Lagi jenuh denger musik rock soalnya hahaha. Lagi suka banget juga sama album terakhirnya Hiatus Kaiyote yg Mood Valiant. Kalo buat eleventwelfth yang baru gak pengen terpatok sama satu macam jenis musik doang soalnya jadi biar bener-bener explore.
Avin: Gile ini jawabannya ga ada yang gw expect…
Rona: Hahaha
Avin: Terakhir, ada yang mau disampein gak buat pendengar setia eleventwelfth dari jaman “Bookstore” sampe sekarang? Yang udah lama (atau kelamaan) nungguin album-nya?
Rona: Pesannya buat yang setia dengerin eleventwelfth, makasih banyak udah mau bikin karya kita nemenin hari kalian. Semoga karya ke depannya bisa jadi momen lagi di hidup kalian.