Awal tahun 2022, unit Loose Chain serta Madness Kids berkongsi untuk menjadi duet maut lewat split bertajuk “MKLC”. Berisikan 4 lagu dari masing-masing punggawa hardcore dari Sukabumi, split “MKLC” menegaskan eksistensi mereka di kancah musik bawah tanah. Mengambil fragmen musik dari jawara hardcore bak Mindset, Insted, Uniform Choice, Freedom, dan Negative Approach, split “MKLC” membuat pendengar segera bersiap menerima pukulan dan berdendang two-step ria. “MKLC” Berisikan 8 track dengan masing-masing judul “United”, “Personal Beliefs”, “Kosong”, “Maksimalkan Waktu”, “Punished”, “Pay it Forward”, “Blind”, dan “Ode for Ma Hometown”.
Dibuka dengan track “United” dari Madness Kids, semangat straight edge langsung menggema dan mengajak untuk berkumpul bersama dalam area moshpit. “I dont care where are you from, i dont care what you are, SxE or not you’re still my friend” teriak Vokalis MK, Rommy. Tak ada yang lebih baik daripada musik keras dan circle pertemanan yang saling mengobar dalam positivisme. Dilanjut dengan semangat yang sama dalam nomor “Personal Beliefs” yang membawa sikap PMA, Madness Kids ingin melawan dunia dengan semangat yang membara.
Disusul oleh “Kosong” yang lebih gahar, Madness Kids membahas bagaimana menghadapi krisis eksistensial. Pada akhir lagu, bait “Merah jelas terlihat di radar, akan ku selesaikan! Akan ku tuntaskan!” menukas jelas di pendengaran. Madness Kids menutup bagiannya dengan “Maksimalkan Waktu”, layaknya idiom Carpe Diem, lolongan pada nomor ini mendorong pendengarnya untuk menghidupi hari.
Giliran Loose Chain yang menghibur dengan pembuka bertajuk “Punished”, ketukan ngebut ala hardcore/punk dari track ini langsung menghantam kiri dan kanan seperti pogo. Dalam lagu ini LC menyampaikan kekecewaannya terhadap aparat dan oknum korup di negeri ini. Serupa algojo, seruan “They have to get punished!” meresonansi telinga pendengar dengan sangar. Dilanjut oleh “Pay It Forward” yang menghentak dada. Track ini membahas bahwa kerasnya dunia dan bagaimana Loose Chain menyikapinya. “Return all kindness, and throw away all the bad things. Its not about you and me towards the truth!”, gaung Rizal.
Kemudian disusul oleh “Blind” yang membicarakan kebusukan mereka yang ‘terbutakan’. Loose Chain konsisten dengan sikap melawan ketidakadilan sistem yang korup dan brutal di dunia ini. Mereka lalu menutup split “MKLC” dengan track “Ode for Ma Hometown”, sebuah syair kesedihan terhadap masyarakat kampung halaman yang jenuh dan tak berdaya.
Loose Chain dan Madness Kids menggaet Breakout Records dan Madafaka Records untuk perilisan split “MKLC” ini. Loose Chain mempercayakan proses rekaman kepada Rocky Studio Bogor dan Evan Wyra dari Drove Studio sebagai peramu mixing dan masteringnya. Sementara Madness Kids melakukan proses rekaman di Ears Pollution Studio Sukabumi dan Doni serta Bayu Haris sebagai orang kepercayaan mixing dan mastering. Untuk Artwork, “MKLC” digarap oleh Bernandus Evan, sementara font dan logotype dirampungkan oleh Aldi Andriawan dan Ardi Maulana. Foto band ditangkap oleh Gina Gegana dan Desain serta Layout diselesaikan oleh Ilham Bachtiar dan Daryl Gemawan.
Loose Chain berisikan RIzal Pratama (Vokal), Restu Wibawa (Gitar), Mohamad Satrio (Bass), Achfan Pelani (Gitar), dan Daryl Gemawan (Drum)
Madness Kids berisikan Rommy Faturrahman (Vokal), Lutfi Septian (Gitar), Rifki Alfarez (Bass), Aldi Andriawan (Gitar), dan Ilham Bachtiar (Drum)
Dengan sebaik-baiknya, ambillah posisi dan siap – siap terima pukulan “MKLC”!