Artikel ini merupakan sebuah artikel repost dari Bapak Norman Saputra yang dimuat di blog pribadi beliau. Norman Saputra juga dikenal sebagai penulis buku “I Wanna Skank : Melacak Ska di Jakarta 1996-2006”
Setelah Green Day sukses di ranah mainstream pada pertengahan dekade 1990, sebagian label mayor mulai melirik punk rock sebagai hal yang profitable. Meski demikian, tak serta-merta banyak band punk yang ingin bergabung.
Padahal bila merunut ke belakang, sesungguhnya punk rock memiliki kedekatan dengan label mayor. Seperti Sex Pistols pernah bernaung di EMI lalu di Virgin. The Clash dan The Vibrators di Epic. The Saints di EMI, Slaughter & the Dogs di Decca dan lain sebagainya.
Berkembangnya prinsip ‘Do It Yourself’ atau DIY pada dekade 80-an, membuat wajah punk rock tak lagi bersahabat dengan label mayor.
Cap “Sell out” pun menjadi momok yang ditakuti. Di tengah derasnya penolakan terhadap label mayor, Dookie muncul menjadi antitesis.
Akan tetapi Green Day bukan satu-satunya band punk rock yang berlabuh ke label mayor pada dekade 1990. Selain Green Day ada Social Distortion yang menelurkan album Somewhere Between Heaven and Hell lewat Epic Records pada 1992.
Kemudian Bad Religion yang menjalin kontrak dengan Atlantic Records untuk menggarap Stranger Than Fiction (1994), The Gray Race (1996), No Substance (1998), dan The New America (2000).
Lalu ada Circle Jerks yang merapat ke PolyGram dengan merilis Oddities, Abnormalities and Curiosities (1995), dan Bad Brains yang berlabuh ke Maverick dan menetaskan album God of Love (1995).
Disamping album-album di atas, masih ada lagi beberapa album punk rock besutan major label, yang juga beredar di Tanah air pada dekade 1990, berikut daftarnya :
Hog – Nothing Sacred (1996)
Nothing Sacred adalah satu-satunya album dari trio punk rock asal Los Angeles, California, Hog. Album ini berisikan 13 lagu dan rilis di bawah bendera Geffen Records. Meski di rilis saat punk dan alternatif rock sedang booming, namun angka penjualannya tidak terlalu bagus.
Minimnya promosi, ‘label’ pengekor Green Day dan perseteruan mereka dengan band alternatif rock asal Inggris, Spacehog, ditengarai menjadi penyebab buruknya respon pasar terhadap album mereka.
Schleprock – (America’s) Dirty Little Secret (1996)
Dari segi sound album ini bisa dikomparasikan dengan “…And Out Come the Wolves” milik Rancid atau “Anthems from the alleyway” milik Total Chaos.
Seperti halnya Green Day, Schleprock juga mengalami penolakan oleh komunitas punk rock. (America’s) Dirty Little Secret adalah album keempat sekaligus terakhir mereka, yang rilis via Warner Bros.
Di album ini, terdapat lagu cover milik Cock Sparrer dan dua lagu bercorak ska. Schleprock juga mengalami masalah hukum terkait penamaan band, yang diambil dari salah satu karakter fiksi dalam film kartun The Flinstones.
Klover – Feel Lucky Punk (1995)
Klover adalah band punk rock asal Boston yang berdiri seumur jagung. Klover dimotori oleh Chris Doherty (Gang Green) dan Brian Betzger (Jerry’s Kids, Gang Green).
Meski materi lagunya cukup bagus, namun sayang dari segi penjualan tidak demikian.
Feel Lucky Punk rilis di bawah label Mercury Records pada tahun 1995 dan berisikan 12 buah lagu. Dimana pada lagu “Brain” Keith Morris dari Circle Jerks, didapuk sebagai penyanyi latar.
7 Seconds – The Music, The Message (1995)
The Music, The Message adalah album penuh kesembilan milik band hardcore punk veteran, 7 Seconds. Album yang berisikan 16 track lagu ini rilis di bawah label Sony/BMI pada tahun 1995.
Di album ini 7 Seconds tampil dalam formasi trio, setelah ditinggal oleh Bob Adams sang gitaris.
Selain itu, terdapat lagu lawas milik Sham 69, berjudul “If the Kids Are United” yang dibawakan ulang dengan versi mereka, sebagai track penutup.
5. Wax – 13 Unlucky Numbers (1995)
13 Unlucky Numbers adalah album penuh kedua milik unit punk rock asal California, Wax. Album ini rilis di bawah bendera Interscope/Atlantic Records.
Wax dimotori oleh Joe Sibb pendiri indie label SideOneDummy yang kini berprofesi sebagai stand up komedi.
Sementara sang drummer Loomis Fall, sering tampil dalam reality show komedi Jackass. “California” dan “Who Is Next” adalah dua single andalan dalam album ini.
Menariknya pada klip video “Who Is Next” mereka menggandeng Tim dan Lars dari Rancid menjadi cameo. Sedangkan klip video “California” dilarang diputar di MTV, kerena mengandung unsur kekerasan.
6. Smoking Popes – Born to Quit (1995)
Born to Quit adalah album kedua mereka. Sebelumnya album ini rilis via label indie Johann’s Face, namun kemudian dirilis ulang oleh Capitol Records di tahun yang sama. Born to Quit adalah satu-satunya album mereka yang pernah bertengger di posisi 37 pada Billboard’s Top Heatseekers.
Bahkan Morrissey menyebut album ini “luar biasa, hal yang paling menyenangkan untuk didengar (di tahun tersebut)”. Selain album ini, album ketiga mereka Destination Failure (1997) juga beredar resmi di Tanah Air.
7. Jawbreaker – Dear You (1995)
Dear You adalah satu-satunya album Jawbreaker yang beredar di Tanah Air. Album ini dirilis oleh DGC Records/Geffen Records di tahun 1995. Ini merupakan album keempat, sekaligus terakhir mereka.
Lewat album ini lah Jawbreaker ditunding “sell out” oleh komunitas bawah tanah di Amerika. Setelah menuntaskan tur dan promo album tersebut, trio ini memutuskan bubar pada juli 1996.
8. ALL – Pummel (1995)
Pummel adalah album keenam sekaligus satu-satunya album ALL yang beredar di Tanah Air. Album ini dirilis oleh Interscope Records pada 1995.
Tidak seperti Green Day, atau Jawbreaker, keputusan mereka berlabuh di label besar tidak menuai resistensi dari komunitas bawah tanah. Meski begitu, kritik justru datang dari para gay di komunitas, yang menunding mereka homophobia karena lagu “Hetero”.
9. Waterdog (1995)
Album ini di rilis oleh Atlantic Records pada 1995. Dari segi materi, lagu-lagu yang mereka suguhkan tidak lah mengecewakan. Namun dari segi penjualan, album tersebut jauh dari ekspektasi. Billy Bouchard sang bassis diketahui pernah membantu Dance Hall Crashers, sebagai gitaris. Sementara Terry Linehan dan Art Tedeschi membentuk The Frustrators di 1999, bersama Mike Dirnt (Green Day).
10. The Muffs – Blonder and Blonder (1995)
Ini adalah album kedua The Muffs, yang rilis di bawah bendera Reprise Records. “Blonder and Blonder” berisikan 14 buah lagu yang keseluruhannya di tulis oleh mendiang Kim Shattuck. Sebagai informasi, Kim pernah diminta Fat Mike untuk berduet dengannya, dalam lagu “Lori Meyers”.
11. Neurotic Outsiders (1996)
Ini adalah album satu-satunya milik mereka, yang di rilis oleh Maverick dan Warner Bros di tahun 1996. Total ada 12 lagu yang mereka suguhkan dalam album tersebut, satu lagu diantaranya adalah lagu daur ulang milik The Clash yang berjudul “Janie Jones”.
Album ini menjagokan “Jerk” sebagai single utamanya. Namun sayang eksistensi Neurotic Outsiders tak berlangsung lama, setelah menuntaskan tur ke Eropa dan Amerika Utara, mereka memutuskan untuk bubar.
12. Unwritten Law – Oz Factor (1996)
Oz Factor adalah album kedua Unwritten Law, sekaligus debut album mayor label mereka. Album ini berisikan 12 lagu dan di produseri oleh Greg Graffin, vokalis Bad Religion.
Masih mengusung konsep skate punk, album ini menjagokan “Superman” dan “Denied” sebagai single utama. Selain itu, pada lagu “Suzanne” Brian Baker (Bad Religion, Dag Nasty) mengisi bagian solo gitar.
13. D Generation – No Lunch (1996)
No Lunch adalah album kedua milik D Generation, yang rilis di bawah label Columbia Records pada tahun 1996. Band ini dimotori oleh Jesse Malin pentolan band hardcore punk era 80-an, Heart Attack. Todd Youth, mantan personil dari band Warzone dan Murphy’s Law, tercatat pernah bergabung di band ini.