Akhirnya kesampaian juga nge-review salah satu band favorit kita asal Durham, Martha. Kalo ngomongin soal Martha, sebenarnya agak seru juga karena dari band ini menjadi semacam ‘gateway’ gue untuk mengenal berbagai band UK sounded indiepunk yang pastinya sound ini berkembang secara regional di tempat asalnya, Inggris. Yang pasti mimin juga sudah into dengan band ini semenjak merilis self-titled EP pertama mereka di tahun 2012 dan dari EP itu mimin akhirnya curious dan diintroduksi kepada beberapa band seperti No Ditching, Wolf Girl, T-Shirt Weather, The Spook Schools, Milk Crimes, dan banyak band UK sounded indiepunk lainnya.
So far band Durham ini telah menghasilkan 4 full length sampai tahun 2022 yang dirilis bulan ini. Selain menghasilkan beberapa album, single, dan juga split release, Martha dikenal telah meletakan footprint-nya sendiri di skena luar UK, mungkin salah satunya adalah skena US, yang dimana band ini tercatat pernah melangsungkan tur bersama notable musician seperti Jeff Rossenstock sampai tampil di acara talkshow seperti The Chris Gethard Show. Tapi yang paling absurd sih ada yang sampe pernah nge-mention band ini di artikel fifth wave emo haha!
Ngobrolin soal full length terakhir mereka yang berjudul “Please Don’t Take Me Back” ini sebenarnya ada sedikit yang berbeda apabila membicarakan progresi musik mereka. Selain tema lirik yang terdengar sedikit lebih dark, juga saya perhatikan di sini porsi vokal Naomi Griffins jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan beberapa full length sebelumnya. Anjir seolah-olah gue ngefans banget ama Naomi-nya ini yak haha! Enggak sih cuman emang bisa dibilang karakter vokalnya Naomi Griffins ini juga sebenarnya yang memang memberikan signatur tersendiri karena gue sendiri mengenal Daniel Ellis sudah sedari jaman beliau bersama Onsind sih jadi wajar lah kenapa mimin bisa berpendapat begitu. Oh iya sedikit mengelaborasi soal profil band ini jadi Martha ini memiliki personil yang terhitung pernah memperkuat band-band lain seperti Daniel Ellis dan Nathan Griffin pernah tergabung ke dalam project folk punk bernama Onsind lalu ada Jonathan Cairns yang terhitung dulunya pernah memiliki band pop punk bernama Fashanu dan Naomi Griffin juga dikenal memiliki band indiepunk asal Durham bernama No Ditching.
Full length “Please Don’t Take Me Back” dibuka dengan single yang sebelumnya menjadi sneak preview yakni “Beat, Perpetual”. Intro guitarwork dari lagu ini sungguh mencerminkan signatur sound dari Martha. Track ini merupakan track yang midtempo namun melodi vokal yang diassign untuk lagu ini terdengar sungguh baik sehingga bisa dibilang track ini yang too good to be missed. Dan memang karakter vokal Jonathan Cairns di dalam track ini memegang peranan yang cukup kuat dalam pengeksekusian kualitas lagu ini.
Highlight track kita selanjunya kepada track yang berjudul “Irreversible Motion” dimana track ini merupakan salah satu track dimana Naomi Griffin ikut berkontribusi mengisi vokal. Bisa dibilang track ini merupakan salah satu track favoritnya mimin nih. Mungkin dari part-part yang ada di dalam lagu ini, part chorus-lah yang terdengar paling baik di antara part lain menurut mimin. Baik dari melodi ataupun liriknya bener-bener gampang nempel di kepala.
Track highlight selanjutnya yakni track yang berjudul “Neon Lung”. Di sini ada yang cukup berbeda dari beberapa lagu yang pernah diproduksi oleh Martha secara sound. Yang bikin sedikit berbeda adalah di sini Martha sedikit menggunakan efek chorus guitar di dalam lagunya. Kalau yang biasa didenger kan paling kalo enggak clean paling overdrive yang gak terlalu heavy. Nampaknya band ini ingin sedikit bereksperimentasi di album ini. Dan juga dapat didengar di sini sedikit selipan brass section pada akhir lagu. Oh iya ada lyrics line di lagu ini yang terdengar cukup dalem yaitu “Being good is good but getting better is much harder”.
Highlight terakhir akan kami berikan kepada track yang berjudul “Baby, Does Your Heart Sink?” dimana lagu ini kalau didengar agak kelam ya dan sedikit mengutip tentang keamanan dunia akhir-akhir ini yang terancam karena invasi Rusia. Lagu ini secara keseluruhan killer sih, baik dari verse, melodic di chorus part, sampai lyrics line yang ditulis dengan baik.
Album ini dirilis oleh label orgcore/indie/pop punk kenamaan asal Bristol, Specialist Subject. Dua katalog terakhir dari Specialist Subject memang bikin agak terkejut sih karena secara tradisi label ini memang dikenal merilis banyak band untuk banyak band indiepunk yang US sounded tetapi di kurun waktu 2022 ini Specialist Subject men-deploy 2 katalog dari band-band UK sounded indiepunk seperti Live, Do Nothing dan album terbaru Martha ini. Mungkin memang sengaja kali ya lagi pengen nge-expand khazanah katalog label #asedap. Anyway 2022 makasih banget ya udah baik sama aku tahun ini dengan membanjiri library musik mimin dengan banyak rilisan dari band-band favorit!