Alhamdulillah di antara menderunya deadline kerjaan dan juga pekerjaan rumah tangga lainnya, akhirnya kita kesempetan juga nulis review untuk 3 way split ini. Memang sih di skena punk sendiri perilis split album bukan merupakan sesuatu yang baru ya, karena memang banyak band yang melakukan split album itu diinisiasikan oleh banyak faktor, entah itu berbagi beban produksi sampai berbagi beban distribusi. Bahkan di skena musik lebih spesifik, seperti noise ataupun grindcore, split album dinilai sebagai sebuah pencapaian tersendiri sih. Kaya misalkan banyak band dari skena grind ataupun powerviolence memang aiming banget untuk split dengan band seperti Agathocles ataupun Massgrave, karena dengan melakukan ritual seperti itu insya Allah menjadikan sebuah legitimasi tersendiri bagi bandnya di skena.
Untuk 3 way split ini, jujur saya sendiri belum tau siapa yang menginisiasi duluan tapi konsep perilisan 3 way split ini saya nilai cukup masif. Mengapa?? Yap 3 way split ini menghadirkan 3 band dari negara yang berbeda-beda dan dirilis oleh 3 label yang beroperasi di negara yang berbeda juga yakni Kat Rekords asal Tangerang, Tired Records asal Singapore, dan ungulates asal Jepang. Yap secara point of view beban produksi dan juga beban distribusi sudah pasti 3 way split ini memang sudah di-checklist sih. Tiga band yang disebut ada Hulica dari Bandung, Cues dari Singapore, dan Kudaranai 1nichi dari Tokyo.
Langsung aja mungkin ke materi ya, track pertama langsung dibuka oleh track opening instrumental yang berjudul “I Heard You Like Jazz But I’m In A Fast Jazz Band That You Wont Be Able To Dance With”. Mendengar judul track instrumentasi tersebut sebenarnya seperti ngedenger sebuah percakapan ketika seorang cowok yang mencoba untuk tebar pesona kepada cewek dengan mengungkapkan betapa ribet musik yang dimainkan bandnya haha! Anyway lebih dari tebar pesona, tapi di track ini memang Hulica menunjukan skill-nya dalam songwritingnya yang dipresentasikan dari banyaknya singkup dan ketukan ganjil dipadu dengan lead guitar twinky yang insya Allah bikin anda kesel kalo bisa maen orgcore 4/4 doang. Gue sendiri pernah nonton band ini lama banget sih waktu jaman kolektifan di we.hum dulu, pas gig turnya band Singapore gitu yang gue lupa namanya. Yes they played in a damn magnificent set indeed! You should catch them live someday if you havent.
Band selanjutnya adalah Cues dari Singapore yang dimana band ini pertama kali saya dengar via kompilasinya si Dylan Tired Records waktu bikin kaset di bang Amar kemarin yang berjudul ‘Pick of The Lot’ yang dimana kompilasi ini bertemakan band Singapore yang melakukam cover version dari band temannya sendiri. Si Cues sendiri melakukan cover version dari ‘Peachy’ which is gue juga gak tau itu lagu dari band Singapore mana sih haha! Oke mungkin 2 kata ketika pertama kali mendengar musik dari Cues sendiri, yakni Toe dan Chon. Yap mungkin band yang besar di skena math dan juga banyak anak emo dengerin band tersebut, termasuk gue juga denger sih, jadi aja gw mention 2 nama tersebut. Cues sendiri memang terdengar cukup otentik dari segi sound dan songwriting sendiri dan insya Allah 4 track awal dari kompilasi ini akan buat malu anak emo yang bisa cuma mainin musik 4/4.
Dan band terakhir, yakni Kudaranai 1nichi. Beruntung juga seumur idup gue pernah nonton band ini waktu maen live di Live House Wall, Shinjuku. Gignya sendiri sih campur-campur waktu itu, dari band hip metal, emo, sampe hardcore dan di venue nya sendiri gue liat ada flyer band-band indo dari Straight Answer ampe Marjinal haha. Dan emang pas nonton live-nya, dari kali pertama udah terpana sih sama intensitas live-nya band ini. Kudaranai 1nichi di dalam materi split ini masih merepresentasikan elemen materi yang saya sukai dari banyak band Jepang yakni melodious dan song structure yang well polished. Mungkin singkatnya apabila anda into band-band seperti Worst Party Ever sampe Macseal with a more Japanese vibes on its songwriting.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya kalau 3 way split ini dirilis oleh 3 label dari 3 negara dan untuk formatnya sendiri, dipilih format cassette tape yang dimana buat gue sendiri sih format ini merupakan format yang fit in sih kalau dinilai dari collectable valuenya dan juga insya Allah tidak meradang di sisi produksinya. Dan untuk yang tertarik membeli split ini, dapat mengontak KAT Rekords, labelnya si Petir Eleventwelfth, yang emang jadi PIC untuk split ini di region Indonesia. Oh iya split ini juga udah dirilis di berbagai macam platform digital juga sih kaya bandcamp, spotify, deezer, dan lain-lain.
Sites :
Kat Rekords’ Instagram
Hulica’s Spotify
Cues’ Spotify
Kudaranai 1nichi’s Spotify