Tangerang secara geografis merupakan sebuah kota yang memang pantas menjadi hibrida untuk banyak band hardcore punk tumbuh kembang. Sayapun menduga karena banyaknya kaum pekerja dari kelas menengah sampai kelas atas ataupun kelas bawah berkumpul di Tangerang. Selain banyaknya eksistensi industri kecil sampai besar, keresahan urban juga terasa di level pekerja di kota ini dan memang sedari awal eksistensi Elang Terbang Kolektif sendiri didirikan untuk menjadi semacam shelter bagi pemuda-pemudi lokal yang mencari hiburan di dalam kota yang gak jauh-jauh amat.
Dari sekian banyak sepak terjang skena Tangerang tentunya hal ini melahirkan beberapa eksponen notable di dalam skena musik Tangerang. Yang menarik dari skena musik Tangerang saat ini adalah tidak hanyak banyaknya eksponen hardcore punk ataupun heavy metal yang tumbuh kembang di dalam sirkuit kecil musik skena ini, tapi juga banyak juga eksponen indierock yang juga turut meramaikan skena. Khusus dalam artikel ini mungkin kami akan sedikit menyorot skena hardcore punk Tangerang.
Dalam kelas sirkuit nasional memang skena hardcore punk Tangerang sudah diakui eksistensinya. Hal ini tentunya dihasilkan dari buah usaha beberapa eksponen di kota ini. Mulai dari intensnya eksistensi micro gig hardcore punk, budaya tur yang konsisten, sampai pada produksi rilisan yang cukup padat dari waktu ke waktu. Tentunya wajar apabila beberapa kesuksesan yang mild ini dialami oleh band-band seperti Hong!, Toast, Tabraklari, Wrong Inside, dan lain sebagainya.
Dan tahun 2022 ini memang tahun yang menyenangkan ditandai dengan rilisnya salah satu split release dari 2 band hardcore punk favorit saya asal Tangerang yakni, Hong! dan Toast. Berbicara soal Hong!, sebenarnya saya sendiri dulu gak terlalu ngeh ternyata Hong! ini bandnya Tirta “Petir” Saputra yang dimana beliau ini saya kenal di gig Lemuria 8 tahun yang lalu. Dan memang Hong! ini semenjak merekrut Gerry Dirty Ass ke dalam member meraka, ada semacam letupan yang sprakling di dalam musik Hong! itu sendiri. Yes I would Gerry is the guy who makes Hong! itself so special sih! And Hong! just done it right to let this guy sing. Karakter dan juga attitude dari Gerry sendiri memang men-set-up sebuah identitas dari Hong! Hal ini saya temukan secara inisial ketika mendengarkan materi mereka di dalam split bersama Trapped Outside. Selanjutnya lawan dari Hong! untuk rilisan split ini, Toast. Inget banget pertama nonton si Toast itu di gignya kolektif kolkase di Bintaro dan bisa diakui dari hari pertama melihat band ini bermain saya waktu itu sudah bisa merasakan intensitas dan juga keunikan sound yang mereka tawarkan di dalam musik mereka. Baik secara live performance ataupun rilisan, First Year EP dan live performance mereka waktu itu memang secara instan telah menjanjikan sesuatu bagi saya tentang apa yang mereka tawarkan bagi skena ini di masa depan.
Kedua band ini baru saja menelurkan sebuah konsep split release yang dimana kedua band ini membawakan satu lagu cover dengan judul yang sama. Menarik sih ini karena kalau kita mengenal Touche Amore yang dimana beliau itu bikin split release yang dimana 2 artis di dalamnya saling cover lagu satu sama lain, nah kalau yang ini 2 band yang split ngecover satu lagu yang sama. Dan untuk lagu yang di-cover di lagu ini adalah “Punx Cinta Damai” yang dimana lagu ini dikenal sebuah lagu dari sebuah band crust senior asal Tangerang, Hellowar. Tangerang dan Hellowar memang sebuah padanan icon musik hardcore punk Tangerang yang dimana memang sudah seharusnya band ini dibuatkan semacam tribut dan saya rasa gak berlebihan apabila menaruh rilisan split ini juga sebagai tribut.
Karena udah terlalu common kayanya kalau ekplanasi rilisan dimulai dari track pertama dari album, maka kali ini saya mulai dari track kedua dari Hong! yang berjudul “Teka-Teki”. Yang menarik dari songwriting dari Hong! adalah band ini nampak selalu lugas dalam menggambarkan mood dan juga pesan dari lagu mereka. Kalau membaca lirik lagu-lagu dari Hong! dapat diibaratkan seperti mendengarkan kemarahan anak polos yang menggumamkan soal hidup yang tidak adil dan tidak berpihak baginya. Dan mungkin hal ini yang cukup relate dengan banyaknya pemuda Tangerang sehingga wajar apabila banyak lagu dari Hong! menjadi corong kemarahan muda-mudi Tangerang. Lagu ini berdurasi pendek namun secara intensitas memasang throttle penuh dari awal sampai akhir. Insya Allah materi ini sebuah materi yang akan meluluhlantahkan moshpit dengan sesaat. Saya suka sekali dengan karakter vocal cempreng ala Gerry yang difusikan dengan velocity dan intensitas yang diciptakan dari progresi 3 chord Tirta dan gebukan drum robot dari Abi yang insya Allah membuat anda pengen moshpit kejang-kejang di dalam kamar.
Selanjutnya cover version dari “Punx Cinta Damai”. Ini sih saya ngeliatnya ketika Punx Cinta Damai dibawain sama Government Issue ahaha! Gak gitu banget sih sebenernya cuma kita biasanya denger lagu ini crust banget ala-ala Tragedy, ini tiba-tiba guitarnya crang creng crong hardcore punk gitu yang notabene cukup kaget juga. Ditambah karakter vocal Gerry yang insya Allah memberi energi tersendiri bagi cover version di lagu ini.
Next track yang akan kami highlight merupakan sebuah track dari Toast yang berjudul “23rd”. Mungkin apabila anda perhatikan sedikit, Toast di dalam split release ini agak berbeda dengan EP sebelumnya yang mereka rilis di Guerilla Records dimana materi-materi Toast yang dirilis di EP kedua terdengar lebih melodius dibandingkan dengan materi di First Year EP. Dan khusus untuk materi di dalam split release ini materi Toast terdengar sangat straight forward. Track “23rd” dibuka dengan cruchy-nya gitar Imam yang disusulkan dengan dentuman drum superjet yang seketika menciptakan sebuah vibe hearing session yang sungguh supersonic. Yang juga tak kalah menarik adalah Toast menaruh sebuah blasting drum part di bagian akhir dari lagu. Part ini merupakan titik kulminasi dari intensitas musik Toast pada lagu ini.
Highlight terakhir akan kami berikan pada sebuah cover song yang dibawakan sama dengan Hong! tadi “Punx Cinta Damai”. Yang pasti yang membuat cover song ini mengidentitaskan musik Toast adalah sound guitar yang crunchy. Menarik sih karena lagu ini lebih tampak seperti sebuah lagu yang disihir menjadi lagu yang terdengar lebih ke arah nerdcore, berbeda sekali dengan originated version-nya yang terdengar crustcore sekali. Tapi justru itu sih yang bikin menarik dari cover version ini dimana tiap band yang ada di dalam split release ini justru dapat menunjukan karakter asli musik mereka.
Album ini dirilis dengan format cassette tape secara mandiri dan juga dibantu dengan sebuah label asal Yokohama, Wwav Records. Dari dua versi rilisan tersebut, keduanya memiliki dua cover berbeda. Dan untuk versi digital dari rilisan ini sementara split release ini tersedia di bandcamp saja. Overall, split ini merupakan salah satu rilisan yang masuk ke dalam list rilisan hardcore punk favorit di tahun 2022.
[bandcamp width=100% height=120 album=2075114717 size=large bgcol=ffffff linkcol=0687f5 tracklist=false artwork=small]