Gak sangka kalau saya akhirnya masih bisa duduk di depan laptop lagi dan ya lagi-lagi banyak kepentingan pekerjaan dan kehidupan pribadi dari saya yang akhirnya meninggalkan skena tulis menulis untuk beberapa bulan ke belakang.
Dan mungkin sebuah takdir akhirnya kalau saya sampai bisa memposting review album dari Glitterer karena emang niatnya sendiri sudah kami benamkan jauh-jauh waktu rilisnya full length yang berjudul “Life Is Not A Lesson”.
Kita tahu bahwa terdapat sebuah hiruk pikuk argumen publik yang menghendaki reeksistensi dari band post hardcore legendaris bernama Title Fight. Sebenernya hal ini merupakan hal yang cukup diperhitungkan terjadinya semenjak kuartet tersebut hyping di dekade 2010-an hingga terbenam juga di pertengahan 2010-an.
Hal ini mungkin menjadi sebuah challenging part dari Ned Russin karena identitas beliau yang cukup melekat dengan Title Fight dan menjadi moniker bernama Glitterer bukan merupakan hal yang mudah.
Lagi-lagi ini merupakan sebuah kekejaman dunia yang sebenarnya membuat ekspektasi yang sebenarnya mungkin bertentangan dengan ego pribadi dan juga kesehatan mental sang musisi.
Tapi yang saya tangkap dari Glitterer adalah hal tersebut akhirnya dapat ditumbangkan. Glitterer merupakan salah satu upaya yang saya nilai cukup well done, well fought, dan well sounded terhadap okupasi opini publik akan Ned Russin dan Title Fight.
Romantisme memang penting namun adalah penting bagi kita untuk tetap melihat ke depan! Dan opini cukup buruk juga kalau menurut saya untuk berekspektasi kalau Title Fight akan reuni dan membuat album baru.
Dengan beberapa full length yang ditelurkan oleh Glitterer, saya melihat sebuah progresi yang cukup baik secara historis. Via bio yang saya baca dari Spotify site, Glitterer merupakan sebuah upaya peredaman diri dari Ned Russin.
Dan mungkin bisa saya simpulkan bahwa Glitterer juga merupakan sebuah upaya dari acceptance akan Title Fight dan Hyperview yang memang album tersebut saya, secara pribadi, simpulkan menjadi edge of an era dari Title Fight.
Dan di masanya, memang Hyperview bukan merupakan sebuah album yang diterima oleh publik. Tapi baik ataupun buruk toh album tersebut akhirnya menghasilkan sebuah kultus sendiri di skena Post Hardcore hari ini.
Glitterer merupakan sebuah langkah kebijaksanaan dari Ned Russin tentang dunia, tentang ekspektasi skena terhadapnya. Tiga album yang well produced dan benar-benar keluar pakem dari template Title Fight.
Saya kira publik pun harus memberikan apresiasi lebih terhadap Glitterer, sama seperti saya dan saya bangga akan hal itu!
Full length “Rationale” merupakan full length keempat dari Glitterer berisikan 12 track dengan Indie Rock approach songwriting.
Album ini memberikan sebuah gambaran tetang Ned Russin yang mulai membuka katalog rekaman pribadinya dan menumpukan rekaman-rekaman seperti “Alien Lanes”-nya Guided By Voices ataupun “Bakesale”-nya Sebadoh ke dalam deretan Frequently Listened list-nya.
Ned dan kawan-kawan mencoba menghapuskan belenggu sound gitar tebal bin dreamy dengan menggantikannya dengan sound guitar yang lebih straight forward. Bahkan saya mendengar Glitterer hanya menggunakan distorsi guitar yang gak aneh-aneh.
Dan akhirnya “Rationale” dapat menguraikan bahwa dengan songwriting yang tepat shifting identity-pun merupakan sebuah hal yang sebenarnya halal untuk dilakukan oleh musisi.
Hal yang menyenangkan lainnya adalah kalau Glitterer ini mengkorporasikan instrumentasi Synthesizer di dalam musiknya. Dan dalam part tersebut saya melihat kejeniusan dan emasnya kreatifitas dari Ned Russin.
Dan dengan hal tersebut, setidaknya memberikan sebuah preposisi Glitterer dari Title Fight dan di samping itu instrumentasi Sythesizer ini juga memberikan sebuah aura pop music secara estetis.
Glitterer memang menaruh milestone tersendiri terhadap skena Post Hardcore di milenium terakhir ini. Bahkan dengan tidak ragu, Glitterer merupakan sebuah band post hardcore yang memiliki set-set pendek di dalam materinya dan kalau diberi rata-rata banyak lagu yang memiliki durasi satu menitan!
Pada “Rationale” walaupun Ned Russin dengan berhasil dapat menancapkan identitas barunya dengan Glitterer namun gritty voices yang disematkan di beberapa lagu seperti “Recollection”. Di beberapa part memang Hot Water Music vibe yang ada di Title Fight dulu masih membekas. Balik lagi menurut saya itu adalah sebuah complement.
Album “Rationale” bukan merupakan satu-satunya album bagus dari Glitterer namun saya rekomendasikan anda untuk menyimak keseluruhan diskografi project ini. This band deserves many of your attention!
Sites :
Bandcamp
Facebook Page
X