Menurut mimin gig Jum’at malam merupakan gig yang memiliki keistimewaan tersendiri (selain keadaan lalu lintas yang aduhay chaos sih haha..)
Mimin, pada Jum’at kemarin itu, ada kayanya dari bandara ke venue di Manggarai jarak tempuh sampe dua setengah jam perjalanan.
Kaya jalan setengah ke Bandung itu mah kalo boleh jujur haha!
Tapi emang sih perjalanan tersebut juga kerasa spesial karena hari tersebut perdana menonton band hardcore punk asal Maryland bernama Angel Du$t perform dalam rangka promo tur LP terbaru mereka yang berjudul “Brand New Soul”.
Bercerita sedikit mengenai Angel Du$t, mungkin mimin sebenarnya juga harus berterima kasih kepada Whyslackers sebagai sebuah webzine yang pernah membuat sebuah artikel mengenai band tersebut.

Tak lebih dan tidak kurang, di artikel tersebut juga menyebutkan beberapa aksi lain hardcore Baltimore lainnnya seperti Turnstile, Praise, Mindset, sampai Trapped Under Ice.
Dan kalau melihat secara background-nya tersendiri memang dari personil sampai mantan personil dari Angel Du$t sendiri memiliki background yang cukup diverse secara musikalitas.
Hal ini tentunya ber-impact langsung kepada produksi sound yang dihasilkan dan katalog rekaman Angel Du$t sendiri, kalau menurut mimin, akan membuat orang yang pertama kali mendengarkan karya band ini menggaruk-garuk kepalanya sendiri.
Memang dua band hardcore Baltimore, seperti Angel Du$t dan Turnstile, merupakan band dari subgenre musik hardcore yang terkenal broadening ‘the definition’ dari hardcore itu sendiri.
Namun disayangkan juga, kalau mimin sendiri mendapatkan sebuah POV yang kurang sreg kalau Angel Du$t dibanding-bandingkan dengan Turnstile.
Padahal secara warna musik dan arah spektrum musiknya sendiri cukup berbeda kalau diperhatikan lebih detil lagi.
Hal ini tidak bisa dipungkiri adanya walaupun Angel Du$t dan Turnstile sendiri secara ikatan melebihi dari labelmate ataupun kerabat kreativitas tetapi lebih kepada keluarga besar sih kalau menurut mimin.
Dan kalau ngeliat ke belakang juga, sebenernya mimin termasuk late bloomer juga sih hitungannya. Pasalnya yang bikin kita into band ini adalah LP ke 4 mereka yang berjudul “Pretty Buff”.
Cukup ngecoh karena mimin sendiri jujur hook up dengan songwriting mereka yang indierock-esque di album tersebut dan album tersebut memang yang bikin bingung sih tentang preposisi mereka yang banyak menempatkan band ini di kotak genre hardcore.
Banyak jurnalis yang mendeskripsikan album ‘Pretty Buff’ sebagai sebuah asimilasi musik yang terjalin dengan baik antara sound indie rock seperti Lemonheads dengan hardcore punk ala Bad Brains.
Namun bagaimanapun itu, memang setiap katalog dari Angel Du$t memiliki poin eksostisme-nya tersendiri dan hal tersebut mimin temukan juga pada LP terakhir yang dihasilkan oleh band ini yang bernama “Brand New Soul”.
Yang mana pada LP terakhir ini terdengar kalau kolektif hardcore ini mencoba untuk memperkaya spektrum musik mereka dengan mengkorporasikan elemen space disco sampai indiepop.
Pada malam tersebut juga, kerasa vibe yang cukup positive di dalam gig #AngelDustJkt dimana di sini dari segi gender pun terasa gig yang memiliki vibe yang unisex.
Kenapa mimin cukup meng-highlight hal tersebut, karena seperti yang kita tahu kalau subkultur hardcore punk sendiri tidak bisa dipungkiri adanya bahwa subkultur ini didominasi oleh kaum pria.
Dan pada malam tersebut cukup meyakinkan mimin bahwa hardcore music is everyone (straight, queer, bi, or even non-binary).
Walaupun mimin agak sedikit miss untuk catch up dengan performer pertama dari gig #AngelDustJkt karena harus melakukan sesi interview dahulu bersama Angel Dust, namun Still Broken nampak menunjukan kualitasnya dalam membuka gig #AngelDustJkt malam itu.
Still Broken merupakan sebuah aksi hardcore asal Malang yang baru saja merilis EP perdana mereka yang berjudul “The Law of Nature” via sebuah label hardcore kawakan asal Jogja, Samstrong Records.
Still Broken mempresentasikan sound hardcore dengan groove yang catchy dan juga cukup berwarna secara komposisi lagu.
Yang cukup menarik adalah udah 2 gig hardcore terakhir di Jakarta feature band Malang mulu.
Mungkin hal tersebut cukup menegaskan tentang intensitas skena dari kota tersebut yang memang sedang aktif-aktifnya menghasilkan banyak nama-nama yang notable untuk diperhatikan secara masal.
Selanjutnya setelah Still Broken tampil dengan set yang cukup intens, kali ini di gig #AngelDustJkt kita kedatangan Bleach asal Bandung.
Nama Bleach sendiri sebenarnya merupakan nama yang telah di-notice oleh banyak orang dengan eksistensi mereka dari awal.
Via split EP mereka bersama dengan The Couch Club, Bleach sebenarnya menghadirkan sebuah narasi tentang ‘broadening hardcore definition’ di skala skena lokal.
Yes, karena band ini sebenarnya melakukan sebuah split release album bersama dengan sebuah grup RnB/Hip Hop.
Sebuah habbit yang gak secara lazim dilakukan oleh banyak band hardcore lokal dan memang hal tersebut, yang mimin nilai, menjadi daya tarik tersendiri buat band asal Bandung ini.
Malam itu, band asal Kota Kembang ini tampil secara rapih dan prima. Beberapa materi dari split EP dan EP mereka dibawakan di perhelatan #AngelDustJkt malam itu.
Nampaknya malam tersebut band ini telah melakukan preparasi yang cukup baik sehingga memang performa band ini pada #AngelDustJkt terdengar sungguh maksimal.
Setelah disuguhakan performa dari Bleach yang cukup memukai, selanjutnya kita kedapatan dari ‘band panitia’ tampil haha, Zip!
Mungkin kalau kami boleh berkomentar performa dari Zip untuk malam itu membawa intensitas crowd dari gig tersebut ke level selanjutnya.
Terlihat excitement ketika band ini tampil tampak beberapa hardcore kid yang mulai melakukan 2-step, singalong, hingga stage dive ketika aksi hardcore garda terdepan asal Jakarta ini tampil.
Jujur, pada gig #AngelDustJkt ini merupakan kali pertama mimin melihat Zip peform (Ini saking kaum goa nya kita yang gak pernah keluar dari Tangerang kalo nge-gig haha!).
Selain merilis EP pada tahun 2021 lalu, dikabarkan bahwa supergroup ini juga akan melangsungkan ritual tur ke Jepang pada pekan depannya setelah perhelatan #AngelDustJkt bersama unit straight edge hardcore asal Jakarta, No Excuse.
Malam tersebut Zip mempresentasikan early shape of NYHC hardcore sound dengan karakter cepat, berisi, dan straight forward.
Mungkin beberapa nama seperti Agnostic Front (early years), Youth of Today, 86 Mentality, Violent Reaction, The Flex, dan representasi sound dari banyak roster Lockin’ Out Records yang dapat secara general mendeskripsikan sound dari Zip kalau menurut mimin.
Pada kesempatan tersebut juga diutarakan bahwa supergroup ini akan mempersiapkan untuk perilisan sebuah LP dalam waktu dekat dan juga tidak ketinggalan dalam set mereka juga mempresentasikan beberapa materi baru.
Setelah dibumihanguskan oleh penampilan Zip malam tersebut, saatnya main course dari gig ini tampil Angel Du$t.
Jadi titik Jakarta dijelaskan sebagai kick-off tur dari aksi hardcore asal Baltimore ini dan juga yang tak kalah menarik dari formasi Angel Du$t ini menampilkan beberapa kolaborator baru seperti Zechariah Ghostribe pada bass, Tommy Cantwell pada drum, Daniel Star pada lead guitar, dan Steve Marino yang switch menjadi rhytm guitar sekarang.
Oh iya si Steve Marino ini juga dikenal aktif di beberapa band indierock sampai emo seperti Jacky Boy dan Bugg. Juga solo albumnya itu worth to check banget sih kalau menurut mimin.
Pada malam tersebut, yang tak kalah menarik adalah band ini di dalam set mereka juga menampilkan sound-sound kolase yang ada di lagu mereka.
Dibuka dengan interlude dari album “Brand New Soul” yang berjudul “Muck Motors” dan digandeng dengan anthem hentakan pemecah keheningan moshpit yang berjudul “Toxic Boombox”.
Secara automatis crowd yang ada pada malam tersebut menggila. Mulai dari 2-step, stage dive, sampai violent dance, ditampilkan oleh crowd yang ada pada malam tersebut.
Sebenarnya entah ini band punya magnet atau gimana, cuma yang mimin perhatikan adalah kalau tiap band asal Baltimore ini maen selalu ada hal-hal yang ‘ajaib’ terjadi di setiap set mereka.
Mulai dari seorang anak di bawah 20 tahun yang terlihat exciting menonton kolektif hardcore ini di bibir panggung, crowd yang diminta untuk menggendong sang frontman, Justice Tripp, dan khusus untuk Jakarta ini kebetulan terjadi hal yang unik juga nih.
Jadi tampak di salah satu lagu Angel Du$t, terdapat seorang penonton yang mencoba men-take over mic dari Justice Tripp dan berbuat stage act seakan beliau sang frontman dari band ini haha!
Dengan sengaja hal ini terekam dan dipost oleh akun X Koloni Gig sehingga menimbulkan keramaian tersendiri di jagad netizen haha…
Selain itu, nampak juga ada seorang crowd yang dress up memakai jubah seperti wardrobe yang dikenakan oleh beberapa member untuk press foto album “Yak : A Collection of Truck Songs”.
Nampak pada set mereka, crowd tanpa lelah melakukan 2-step dan stage dive selama set. Yang tak kalah menarik adalah stage act dari Justice Trip yang menurut mimin itu kaya melakukan joged Michael Jackson di tengah set.
Asli mereka tuh kaya mau bikin shocking value buat hardcore punk music boundary kali ya haha!
Tapi yang bener-bener lucu emang vokalisnya sih penampilannya, mulai dari pasang gigi emas sampai mengenakan kacamata Tony Stark ketika set.
Asli ni band bener-bener menimbulkan kesan jauh dari hardcore kid looks sih kalau menurut mimin dan justru itu sih yang menjadi karakter dari Angel Du$t itu sendiri.
Beberapa tembang lama dan baru dibawakan pada set mereka malam itu. Nomor-nomor seperti “Brand New Soul”, “Stay”, “Headstone”, sampai “Space Jam” dipresentasikan secara bringas malam itu. Namun salah satu lagu kesayangan mimin “Bang My Drum” gak dibawain euy huhu…
Excitement dari crowd masih tampak walaupun sampai di akhir set dari band asal Baltimore ini yang terlihat chanting untuk encore.
Dan tidak hanya chanting saja, bahkan beberapa crowd masih melakukan stage dive walaupun lagu udah selesai haha! Ampun dah!
Akhirnya band inipun melakukan encore dengan malakukan switching instrumen haha! Wah asli dah ni band emang antik banget yak. Dan kalau diperhatikan dari omongannya Justice diutarakan bahwa encore yang mereka lakukan merupakan encore yang insidentil.
Namun tanpa mempedulikan hal tersebut tampak crowd masih exciting melakukan stage dive pada encore tersebut dan gigpun ditutup dengan manis pada pukul 22.00 lewat sedikit WIB.
Comforting banget sih karena selesainya juga gak malem-malem banget sampe bisa ngobrol dengan beberapa kerabat yang baru ketemu setelah sekian lama haha!
Kudos untuk Trueside Records, Stay Younx, dan Set The Fire Records, yang telah bekerja keras untuk mengadakan perhelatan yang ampir diadain tiap bulan.
Stay good fellas and see your lovely faces on the next gig 🙂
Header Pictures Captured By Faris Adwirynov