Bisa dibilang pasca hilangnya eksistensi dari Title Fight sampai dengan bubar Pity Sex, Run For Cover memang memiliki pe er tersendiri dalam eksistensinya sebagai post hardcore stan di skenanya sendiri. Alih-alih mengambil ranah post hardcore, Run For Cover memang secara estetika sound telah departing layaknya roster mereka yang memang sudah lebih mengokupasi sound indierock dibanding hardcore punknya itu sendiri. Gak bermaksud membuat sekat sih, cuma bisa dibilang dengan semakin fluidnya skena hari ini semakin tipis juga sih jurang pembatas skena seperti hardcore punk dan juga indierock. Sekarang kalo basement show ataupun studio gig sama-sama maen bareng padahal.
Awalnya saya juga agak sedikit kritis dengan sound Fiddlehead itu sendiri dan jujur saja ‘Springtime and Blind’ memang tiga tahun yang lalu belum menyihir kepala saya dengan baik. Ya boleh dibilang dengan mengenal Patrick Flynn dan status cred-nya agak sulit memang melepaskan rekatan Have Heart itu sendiri ketika mendengarkan Fiddlehead tiga tahun yang lalu. Dan memang seharusnya saya sendiri tidak menghiraukan posisi Patrick Flynn, Fiddlehead, dan Have Heart, karena memang pembuktian Fiddlehead via ‘Between The Richness’ memang telah menyihir saya tentang eksistensi Run For Cover sendiri di dalam skena post hardcore. As in return, ‘Between The Richness’ memang sebuah album yang telah mengembalikan fitrah Run For Cover sebagai mecca dari musik post hardcore.
Well keberhasilan ini setidaknya memberikan sebuah landmark tersendiri kepada label yang memang besar dari komunitas seperti Run For Cover untuk menjejakan kakinya di beberapa Billboard Chart via ‘Between The Richness’. Yes they put a post on IG to it lol! Ya sebenernya juga persetan sih dengan term selling out, I still able to see on this side with half full glass. Memang waktu dan posisi akan selalu berputar seiring waktu, tapi setidaknya Fiddlehead telah men-set up sebuah pembuktian bahwa band ini mampu untuk carry the torch sound post hardcore di Run For Cover.
Album ‘Between The Richness’ sendiri bisa dikatakan merupakan sebuah progres kreativitas dari Fiddlehead dari full length pertama mereka yang berjudul ‘Springtime and Blind’. Dan agaknya Fiddlehead telah merampungkan karakter sound dan juga songwriting yang diolah lebih compact dan tegas via ‘Between The Richness’. Gue juga dulu pas ‘Springtime and Blind’ masih menganggap Fiddlehead sendiri sebagai modern hardcore thing malah haha dan alhamdulillah stigma itu terpatahkan via ‘Between The Richness’. Karakter vokal sang guru sejarah, Mr Pat, sendiri bisa dibilang going more melodious dan gue sendiri gak sangka kalau di Pat Flynn bisa se-indie rock itu karakter vokalnya. Untuk soundnya sendiri mungkin saya mungkin harus melihat kembali ke background selain Pat Flynn yang dimana Fiddlehead sendiri diisi oleh beberapa eksponen yang notable juga di skena post hardcore seperti Alex Henery yang dikenal juga bermain di Basement, dan juga Casey Nealon yang dikenal pernah memperkuat Old Gray. Let say secara sotoy, mungkin dari background eksponen tersebut telah memberikan nyawa post hardcore untuk Fiddlehead.
Dalam full length ‘Between The Richness’, Fiddlehead secara baik telah mengekstraksi sound first wave ala band DC seperti Rites of Springs ataupun Embrace dan membubuhkan sedikit sound modern hardcore sampai indierock di dalamnya. Ya di beberapa dekade ini memang subgenre hardcore punk telah menjalani evolusinya tersendiri di banyak jalan. Untuk lyrical theme-nya sendiri memang dengan menganggap Pattrick Flynn dengan statua hardcore cred-nya hampir gak percaya juga bahwa Fiddlehead mampu menguraikan lirik personal theme ke dalam musik mereka. Mungkin saya menyebutkan beberapa lagu yang emang berasa emotive vibe-nya seperti ‘Eternal You’ ataupun ‘Life Notice’ dan entah kenapa di perspektif saya beberapa lagu yang pas membubuhkan sisipan poetry ataupun speech memang pasti kena banget emotional feels-nya.
Secara momentumnya, keajaiban ‘Between The Richness’ memang lahir di dekade pandemi dan juga di dekade ketika banyak pemuda sedang gila-gilanya memuja Turnstile, juga bahkan lebih gila lagi ketika ‘Glow’ dirilis. Saya sendiri gak pesimis sih karena emang secara kualitas ‘Between The Richness’ telah memiliki space sendiri untuk mereka yang into dengan subkultur hardcore punk. Malah bisa dikatakan ketika banyak orang terlalu pay attention terhadap ‘Glow’-nya Turnstile, full length ‘Between The Richness’ dari Fiddlehead memang dapat menjadi satu alternatif baru terhadap highlight subkultur hardcore punk yang tumbuh di 2020’s. Tapi tetep sih yang agak ngeganggu emang pas si Mr Patt akhir-akhir ini sering manggung make jaket ojek -_- Mungkin kali ya hal tersebut sebagai fashion statement sebagai growing up straight edge kali ya. Yah ini mah sotoy-sotoyan aja sih dengan menganggap youtube comment ‘Hey, he’s my historian teacher’ sebagai suatu statement #Ahsiap. Untuk cover theme sendiri, sedikit nyolong dari kontennya Run For Cover yang dimana Pattrick sendiri sebenarnya merupakan fans artworker naturalis dan emang terlihat sih kalau anda die hard fan nya Have Heart dan into dengan Fiddlehead juga yang dimana pasti semua artwork yang dia kerjakan entah main view ataupun background view-nya bertemakan alam bebas dan hal tersebut masih juga di-apply untuk cover ‘Between The Richness’.
Full length ‘Between The Richness’ dirilis dalam format vinyl, CD, dan banyak format digital lainnya seperti bandcamp, spotify, deezer, dan lain sebagainya. Fiddlehead dan ‘Between The Richness’ memang telah mengemukakan sebuah statement bahwa hardcore bukan melulu mengagung-agungkan sebuah statement terhadap gaya hidup tetapi hardcore does mean being concious for choosing you really wanna be #dalemBos.