Kacau dan berantakan. Dua hal yang muncul di dalam kepala saya ketika pertama kali menyaksikan HOAX, sebuah band chaotic hardcore dari Palembang.
Pertama kali menonton mereka, entah tahun berapa di dekade yang lalu, saya bingung dengan apa yang mereka mainkan. Ganjil, cepat, dan berpola tidak lumrah seperti lagu pada umumnya.
Yang belakangan saya ketahui ternyata memang mereka punya pola sendiri dalam penyusunan lagu-lagu mereka. Dan pola itulah yang menurut saya membuat mereka berbeda.
Kekacauan lain yang muncul bukan cuma dari pola penulisan lagu. Aksi panggung mereka pun tidak kalah nyeleneh. Bayangkan saja di tengah lagu, floor tom drum tiba-tiba diangkat dan dipindahkan oleh drummer mereka, Fiq, ke depan panggung.
Lalu Zam si vokalis sudah siap dengan stik drum dan mengikuti irama lagu dengan memukul floor tom drum tadi. Hal yang sama juga terjadi di gitaris dan bassist HOAX, Jay dan Ari, bermain bagaikan ingin menghancurkan instrumen mereka masing-masing.
Sayangnya, HOAX harus berakhir di tahun 2023 ini setelah merilis album terakhir mereka, “The Last Episode”.
Album yang telah direkam di Black Sheep Studio di tahun 2014 silam ini melibatkan Sonic Soulmate Works, yaitu Farid Amriansyah atau yang juga akrab disapa Rian Pelor dan Panji Mustaqiem dalam pengerjaannya.
Farid Amriansyah bertindak sebagai produser album ini dan juga turut membantu vokal latar di lagu “Pigs” dan “Almighty”, sementara Panji Mustaqiem bertugas sebagai recording, mixing, dan mastering engineer dalam proses produksi album ini.
Untuk ilustrasi sampul kaset dikerjakan oleh Jaya Sempurna sedangkan untuk bagian dalam kaset serta tata letak dieksekusi oleh Imam Abdurrahman.
Album ini sebenarnya menemui jalan buntu ketika masing-masing personilnya terjebak dengan rutinitas dan kesibukan personal mereka.
Hingga akhirnya di tahun 2023 hari di mana album ini melihat matahari pun tiba. Dan 2 September kemarin menjadi pertunjukan terakhir HOAX yang diorganisir oleh teman-teman Spektakel Klab dan Heat Reaction Records, yang mana mereka juga berperan menjadi label rekaman yang merilis album ini.
Setelah tidak menyaksikan mereka secara live kurang lebih 7 tahun, mosphit langsung penuh dan seolah menghimpit mereka seakan tidak memberikan ruang gerak agar tidak terlewatkan momen sakral dari panggung terakhir mereka ini.
Dari 8 lagu di set mereka malam itu, entah berapa kali mikrofon Zam diambil alih oleh mereka yang juga sudah sangat lama menunggu momen menghabiskan nafas meneriakkan bait-bait laras HOAX dari album lama mereka “There’s No Grey Land” ataupun dari rilisan terbaru.
Di malam itu Zam, Jay, Ari, dan Fiq terkepung dengan massa yang menggila bersama mereka. Bait demi bait lirik diteriakkan bersama. Pecah. Menggila. Keintiman yang sangat hangat untuk sebuah perpisahan.
Episode terakhir kekacauan dari HOAX pun selesai.
Simak cuplikan penampilan terakhir dari HOAX melalui pranala berikut:
Dokumentasi foto band oleh Rama Bisma & foto gig oleh Dewi Andriani.
Suka artikel ini? Kirimkan Gopay-mu untuk penulis!