Dirty Ass merupakan sebuah band yang mimin bilang selalu berada di area abu-abu, karena apabila kalian dengarkan memang band ini secara musikalitas yang ‘in between’.
Dan mimin rasa hal ini juga yang sebenarnya mempengaruhi kolektif dan skena Tangerang sampai detik ini. Karena di dalam gig DIY lokal sendiri, kencenderungan line-up yang blending itu besar sekali.
Malah hampir tiap gig line-up yang ada di gig sirkuit DIY Tangerang mengandung berbagai band dan musisi dengan genre dan style berbeda.
Justru karena grey area tadi menjadi advantage point si Dirty Ass. Kadang di-embrace juga oleh skena punk karena memiliki etos kerja dan juga semangat yang sama.
Tetapi di lain hal, band ini juga di-embrace oleh skena garage dan pembuktian tersebut setidaknya membuahkan hasil dimana mini album terbaru mereka yang berjudul “Setubuhi Dirimu Sendiri” dirilis oleh label garage asal Nevada, Slovenly Recordings.
Tentunya hal ini merupakan sebuah pencapaian tersendiri terhadap skena DIY Tangerang dan juga Dirty Ass karena memang Slovenly Recordings merupakan label garage yang namanya sudah melambung sekali di sirkuit underground mancanegara.
Hal yang lain membuat saya amaze adalah pembuktian dari musikalitas mereka bahwa “Kalian bisa jadi diri kalian sendiri dan perlu pede aja untuk menulis lirik berbahasa untuk go internasional”.
Itu sih hal lain yang saya kira berhasil mereka buktikan kepada dunia ini dan saya mengenal Gary merupakan sosok yang tidak akan ‘menggadaikan dirinya sendiri’ untuk hal yang tidak ingin dia lakukan.
Layaknya Fugazi dengan skena Washington DC, Dirty Ass dengan skena Tangerang memang telah berhasil membentuk denyutnya sendiri.
Move on kepada materi, mini album yang berjudul “Setubuhi Dirimu Sendiri” merupakan materi yang cukup ‘baru’ di kuping saya.
Pasalnya EP terakhir dari Dirty Ass memang secara sound ditangani oleh Tim Warren yang namanya juga sudah pernah menaungi beberapa band dari New Bomb Turks sampai Teengenerate.
Hal ini juga ber-impact kepada output yang ada di materi “Setubuhi Dirimu Sendiri” dimana mimin sendiri merasa bahwa sound Dirty Ass terdengar jauh lebih powerpop apabila dibandingkan secara sound dengan detil pada full length kemarin yang berjudul “Distopia”.
Dan memang sound gitar pada album ini terdengar lebih tipis dibandingan sound gitar yang ada di “Distopia”. Jujur sih mimin memang memiliki preference kepada sound gitar yang dipresentasikan pada “Distopia”.
Karena kenyataannya sendiri, mimin menilai bahwa Dirty Ass sendiri memang sejatinya sebuah band hardcore punk dengan sentuhan garage, sedangkan sound guitar pada “Setubuhi Dirimu Sendiri” terdengar terlalu bright untuk karakter musik Dirty Ass.
Namun secara songwriting material lagunya, mimin kira Dirty Ass masih berhasil mempresentasikan agresi mereka yang ter-deliver dengan baik. Plus juga eksotisme songwriting dari band ini masih menawarkan pikatnya kepada para pendengar mereka via album ini.
Baik, kami mulai dari track pertama yang berjudul “Masturbasi Pembangkang Delusional”. Track yang diisi oleh speech vocal sang vokalis yang sungguh khas dan diwarnai juga dengan sisipan sound keyboard yang memberikan ornamen klasik tersendiri dari track ini.
Selanjutnya, track berjudul “Tantrum” yang memiliki big riff intro dan juga punkish di saat yang bersamaan. Track “Tantrum” merupakan sebuah track sumpah serapah yang cocok digunakan untuk memecah susana moshpit.
Pada track “Chaos Road”, di sini Dirty Ass mencoba mempresentasikan sebuah songwriting yang diolah dengan riff guitar yang memiliki karakternya tersendiri. Saking menariknya, eksotisme riff gitar pada lagu ini justru menjadi center of attention dibandingkan verse ataupun chorus partnya. Reaksi yang unik!
Mini album ini ditutup dengan track yang berjudul “Aku Yakin Terjaga Tuk Sementara” yang memiliki muatan hardcore punk yang pekat di dalamnya.
Ketukan cepat pada lagu ini cukup mengingatkan saya pada vibe Dead Kennedys. Hal ini kurang lebihnya cukup menegaskan mengenai posisi Dirty Ass secara musikalitas.
Overall EP ini saya yakin hanya sebuah permulaan bagi langkah, yang saya prediksi, akan lebih besar ke depannya baik secara musikalitas ataupun pencapaian band ini.
Panjang umur terus untuk band ini dan tentunya ditunggu muka-muka lo pada nongol di cover Razorcake yak! Amiiinnnnn….