Anjir ini keknya udah lama banget diriku gak posting lagi ya di Knurd. Yah maklum lah namanya juga buruh harian, kadang hariannya santuy kadang hariannya ancur.
Eh tapi emang ancur banget sih sibuknya wkwkwk sampe gak bisa posting apa-apaan di webzine alterego ini #ciyeGitu.
Belakangan ini memang diakui ane secara pribadi menaruh curiousity tersendiri terhadap roster-roster yang dihasilkan oleh Lame-O Records, entah apa selera kita yang udah bener-bener indierock banget ni hari ato emang lagi enough aja sama musik-musik indierock yang bener-bener stripped down guitar sound sehingga kayanya ini kuping butuh musik-musik yang cukup unik secara sound akhir-akhir ini.
Dan kalau bercerita sedikit, memang Lame-O Records sendiri merupakan sebuah label asal Philadelphia yang peranannya tidak bisa lepas dari peranan-peranan penggerak skena emo/indierock dari Philly seperti Modern Baseball. Yes banyak yang citing kalau keberhasilan Lame-O Records sendiri atas jejak infulensialnya album “Sports” dari Modern Baseball.
Tapi saya rasa sebenarnya label ini cukup menyimpang banyak “secret artilery” yang jarang orang ketahui di rangkaian katalognya. Ya salah satu buat saya adalah “Safe And Also No Fear”-nya Slaughter Beach, Dog sih.
Dan banyak yang notice juga label ini via 6 way split yang pernah mereka rilis yang menampilkan beberapa notable band seperti Spraynard, The Superweaks, Marietta, Hurry, Beach Slang, dan Modern Baseball. Anjir kalau diliat line up dari 6 way split tersebut emang band-band cult semua sih hari ini haha.
Wah kayanya kita agak terlalu banyak nge-expose Lame-O Records nya malah haha! Ok now talkin’ about Dazy itself. Kayanya moniker project dari James Goodson ini cukup membuka mata saya tentang new era of Lame-O Records yang memang cukup dibanjiri oleh roster-roster berkualitas.
Dan memang kualitas dari songwriting dan intinya apa yang ditawarkan oleh Dazy di dekade ini merupakan sesuatu yang cukup worth it untuk menjadi perhatian banyak orang. Secara deskriptif, mungkin saya dapat menggambarkan musik Dazy ketika musik guitar alternative rock yang noisy dikolaborasikan dengan sound drum machine dan Dazy juga tidak lupa menaruh sentuhan songwriting yang catchy ala Oasis awal sampai Teenage Fanclub era “Thirteen”.
Yang menarik dari musik Dazy sendiri berformatkan solo yang ditemani sound 4-track drum machine namun hal ini tidak menjadi alasan kalau musik di “OUTOFBODY” merupakan musik yang under production. Sekali lagi Dazy secara berhasil mempresentasikan musik lo-fi yang akhirnya dapat dikurasikan sebagai musik dengan estetika yang tepat.
Dan kalau dilihat lagi, banyak dari cover albumnya di spotify formatnya seperti J-Card Cassette tape.
LP yang berjudul “OUTOFBODY” ini berisikan 12 track yang dimana banyak dari track-track pada album not last longer than 2 minutes. Sering begitu sih musisi-musisi akhir ini kaya bikin lagu-lagu pendek cm asskickin’-nya berasa gitu dan hal itu dapat saya capture di track-track di album ini.
Full length “OUTOFBODY” dibuka dengan track pertama yang berjudul “Out of Body” yang dimana melodi vokal di verse part dalam lagu ini terdengar Oasis. I mean he doesn’t meant to be other mediocre Oasis band cover yang memenuhi rundown acara cafe, tapi Dazy di sini memang dengan berhasil mengekstraksi hal-hal yang keren dari Oasis dan mempresentasikan dengan caranya tersendiri.
Di situ letak keunikan dari songwriting Dazy kalau saya boleh jujur!
Track selanjutnya yang cukup keren untuk saya berikan highlight adalah track kedua dari album ini yang berjudul “Split”. Strumming chord guitar yg stripped down yang dipadukan dengan sound synth yang light membuat intro dari lagu ini terdengar simpel namun sangat nyaman untuk didengar.
Dan melodi vocal pada part verse pada lagu ini yang tereksekusi dengan cukup meyakinkan saya bahwa ini meruapakan materi andalan di dalam LP ini. Dan juga tanpa menghiraukan chorus part pada lagu ini yang memiliki break part yang membuat lagu ini terdengar sangat catchy dan singalongable.
Lalu highlight selanjutnya kita berikan kepada sebuah track yang berjudul “Rollercoaster Ride”. Anjir ini lagu pas drum machine-nya mulai aja di bagian awal udah bakal ketauan bagus sih.
Dan boom pas melodi vokal James Goodson bener banget ni lagu emang lagu yang sangat perfect secara komposisi. Asli sound keys yang menjadi background di dalam lagu ini tidak diragukan menjadi sweetcoating yang pas menurut kita.
Among all other song, saya rasa track ini merupakan track yang paling anthemic di antara semua materi di album ini.
Highlight terakhir untuk album ini kami berikan juga di track terakhir pada album ini yang berjudul “Gone”. Hal lain yang menarik adalah track ini memiliki panjang 3 menitan which kalau di-compare sih merupakan track yang paling panjang dari semua materi di album ini yang rata-rata panjangnya 1 menitan lebih doang.
Track ini dibuka dengan intro strumming guitar sound yang bersih nan lo-fi lalu disusul dengan beat drum machine yang mem-build up mood di dalam lagu ini. Melodi vokal di bagian verse di dalam lagu ini terdengar collecting spirit sekali.
Dan secara tracklisting, track ini memang tepat sekali untuk ditempatkan di bagian paling terakhir di album ini karena track ini terdengar boosting up mood sekali dan juga after effect nya memang setelah mendengarkan track ini kaya pengen repeat up lagi buat denger album ini. Asli sih keren banget ni album.
Overall “OUTOFBODY” merupakan sebuah album yang saya rekomendasikan untuk didengar untuk anda memiliki cup of tea di area indierock, alternative, dan punk. Sekelibatan surfing tadi, gue liat pitchfork udah mulai nge-review album dan punya feeling juga kalau Dazy sendiri bakalan jadi indie darling favorit satu hari nanti hahay!