Dua puluh empat tahun lalu, Redeem merilis album A Diadem Of Beauty via Sofa Records. Album ini menjadi sebuah kelanjutan dari benchmark Christiancore di US setelah munculnya album ketiga ZAO – Where Blood and Fire Bring Rest yang rilis setahun sebelumnya.
Redeem yang berasal dari Tuckerton, New Jersey ini adalah band bertema Kristen yang penuh energi dan semangat. Arthur Hunt (gitar), Luke Washack (gitar), Keith Lenox (vokal), Joshua Godbolt (drums), dan Dominic Rinaldo (bass) tidak malu menyandang label ke-Kristen-an mereka dan menunjukannya ke dalam karya. Area New Jersey sendiri pada era itu memang dipenuhi band – band bernafaskan Christianity.
Redeem dengan satu – satunya album mereka ini mampu membawa energi Christiancore ke level selanjutnya sebelum kemudian dipopulerkan ke ranah mainstream oleh The Holy Alliance of Christian metalcore yang terdiri dari Underoath (era 2 album awal), Demon Hunter, As I Lay Dying dan Norma Jean.
Kekuatan Album A Diadem of Beauty
Album A Diadem Of Beauty sendiri adalah sebuah gambaran yang kuat tentang kasih Yesus Kristus, dan interpretasi metalcore yang mengagumkan. Pada era-nya, album ini benar-benar menjadi sebuah representasi Christian metalcore yang brutal dalam kondisi terbaiknya.
Ambil album ketiga ZAO – Where Blood and Fire Bring Rest yang dimodifikasi lebih cepat dan berat, kemudian tehnik vokal scream yang garau dengan variasi spoken words and you’ve got the idea of how A Diadem Of Beauty works.
Secara keseluruhan, Redeem mengambil perasaan mereka yang paling depresif dilapisi dengan agresifitas terpendam kemudian mengubahnya menjadi komposisi penuh kemarahan, berada di garis yang semakin memudar antara hardcore dan metal. Setiap lagu di album ini penuh dengan riff yang dapat ditemukan di rekaman album Slayer.
Bayangkan betapa kerennya ketika mendengar kedua elemen hardcore dan metal diterjemahkan dengan tepat ke dalam sebuah album yang tidak dipoles secara berlebihan. Di sisi lain, Redeem juga tidak terkekang hanya pada kedua elemen tersebut, sebagaimana dibuktikan dalam track instrumental The Dayspring From on High.
A Diadem Of Beauty dimulai dengan part gitar dan vokal yang masuk berurutan di Persecution Stands to Uplift berlirik tentang kuatnya iman mereka dalam menghadapi persekusi “I thank them, for their plan to bring me down has made me rise above. The more they persecute me, the stronger I grow.”
Beberapa track yang cukup stand out diantaranya Ballad of Rememberance, dimulai dengan instrument bag pipe dan badai petir layaknya suasana di sebuah pemakaman, dilanjut dengan sautan gitar dan vokal menjerit – spoken words bertempo sedang sebelum kemudian menjadi lebih up beat.
Intro dari New Fire From Within terdengar seperti gothic metal tetapi dengan cepat beralih kembali ke mode metalcore. Awas, jeritan lirik “Deny the downfall, deny the downfall” di akhir lagu bisa membuatmu ketagihan ikut berteriak!
Track keren lainnya termasuk Dead at Heart, The Growth of Separation, Tearing at the Walls of His Temple, dan juga Seeing the Light (The Unknown Prophecy). A Diadem of Beauty ditutup dengan Memories Change to Forgiveness yang mungkin merupakan lagu terberat dan tercepat dalam album ini lengkap dengan perpaduan gitar elektrik-akustiknya.
Keseluruhan lagu pada A Diadem Of Beauty mempunyai kemampuan untuk menarik perhatian saat mendengarkan album ini dari awal sampai bagian terakhir berbunyi. Dilengkapi dengan lirik personal yang menarik dan kita akan mendapati rilisan yang mendapatkan tempatnya tersendiri di dalam hati.
Untuk departemen vokal, Keith Lenox tampaknya dipengaruhi oleh Dan Weyandt vokalis ZAO walaupun vokal Keith terkadang bisa menjadi lebih parau. Keith juga menggabungkan vokal ala black metal-nya dengan spoken words serta geraman panjang mematikan seperti ciri khas Steve Rowe-nya Mortification. Tidak heran karena band-band yang disebut ini juga besar di skena Christian metal.
Tentang Sofa Records
Sofa Records merilis album A Diadem Of Beauty secara resmi pada 18 September 1999. Sebelumnya versi awal album ini hanya berupa kopian CDR dengan kover kertas fotokopian ala mesin Kinko dengan bagian depan bertuliskan nomer kopian rilisan di pojok kanan atas dan bertuliskan informasi mengenai tanggal resmi perilisan album-nya, 18 September 1999.
Sofa Records (singkatan dari Serving Our Father Always) sendiri adalah label Christian hardcore punk dari Philadelphia. Sejak era pertengahan 90an, Sofa Records merilis band hardcore dan punk yang berafiliasi dengan Christianity, beberapa diantaranya yang cukup fenomenal adalah album Pink Daffodils – Listless dan Solace – Like a Lily Among Thorns.
The Aftermath
Redeem sempat menuai kontroversi karena beberapa member-nya mulai merokok dan sempat menjadi sebuah menjadi skandal besar bagi scenester saat itu. Setelah bubar, beberapa member Redeem kemudian bermain di Kissing The Hand of Wrath. Terdiri dari Keith Lenox – gitar/vokal, Dylan D. – bass, Mike S. – gitar dan Johnathan Godbolt – drums, Kissing The Hand of Wrath memainkan jenis musik yang lebih metal-oriented dari Redeem dimana Keith Lenox meninggalkan ciri khas vokal screaming garau-nya di Redeem demi karakter growl yang lebih berat.
Dengerin Redeem – A Diadem of Beauty disini yak: