Beberapa album saya yakin memiliki kekuatannya sendiri, entah itu dalam merekam beberapa jejak hidup seseorang sampai mungkin menjadi soundtrack mereka dalam melalui hari yang berat di dalam hidup mereka.
Yah setidaknya hal itu mungkin terjadi dalam hidup saya.
Album “Commit This Memory” mungkin sebuah artefak dalam hidup saya ketika saya melalui kehidupan SMA saya walaupun agak lucu juga sih kalau traceback ke belakang lagi, saya sebenarnya mengenal The Get Up Kids lebih dahulu sebelum Motion City Soundtrack.
Tetapi perkenalan saya terhadap The Get Up Kids sendiri diawali bukan dengan “intro yang baik” karena saya sendiri mendengarkan The Get Up Kids pertama kali via album “On A Wire”, sebuah album yang saya sendiri gak pernah suka sampai sekarang wkwk.
Memang di tahun 2005 sendiri, single “Everything Is Alright” mengudara di banyak radio komersil di kala itu dan menjadi heavy rotation juga di MTV. Harus diakui, memang album “Commit This Memory” merupakan output terbaik dari band asal Minneapolis ini.
Kalo ngomongin band dari Minneapolis, emang sih dalem catetan di kepala gue gak jauh-jauh band Minneapolis tuh pada doyan alkohol (Mentioning The Replacements, Husker Du, Dillinger Four) and of course saya juga akan meng-highlight ini untuk Motion City Soundtrack juga.
Album “Commit To This Memory” diakui memang ditulis ketika songwriter dari band ini, Justin Pierre, sedang menjalani program rehab dari ketergantungan terhadap alkohol.
Tapi memang sih ibaratnya hikmah di balik kesedihan, malah memang album “Commit This To Memory” menjadi album tersukses dari Motion City Soundtrack.
Tapi kalo gue amatin sendiri sih memang beberapa karya terbaik beberapa musisi dan band diciptakan di waktu-waktu terburuk di hidup mereka sih karena memang gak bisa bohong juga kalau mood dalam songwriting itu berperan dalam pembuatan album.
Justin Pierre sendiri mengakui, untuk album “Commit This Memory”, dia mencoba untuk melakukan elaborasi songwriting ala Tom Waits, John K Samson The Weakerthans, dan Ben Folds walaupun Motion City Soundtrack sendiri banyak dikenal orang-orang sebagai band yang sedikit kurang terpengaruh dari band seperti The Rentals ataupun Superchunk.
Tapi memang bisa diakui sih di balik lagu-lagu yang upbeat seperti “Everything Is Alright” ataupun “Feel Like Rain” terdapat lirik yang bercerita tentang kesehatan mental dan juga insecurity issue.
Track “Everything Is Alright” sendiri ditulis oleh Justin Pierre yang dimana dia sendiri mencoba cope up dengan Obesessive-Compulsive Disorder (OCD) dan “Feel Like Rain” sendiri yang dimana sekilas lagu ini memang se-upbeat alunan indierock ala Superchunk dipadukan dengan sentuhan sihir sound moog ala Rentals namun liriknya sendiri bertemakan Anxiety Disorder.
To be honest, gue juga gak se-aware itu dulu pas lagi intense banget dengerin album ini waktu SMA. Yang gue tau sih ini album enak aja sih dari awal sampe akhir.
Sampe album ini bisa gue puter berkali-kali di mp3 player gue dalam sehari.
Dibuka dengan track pertama yang berjudul “Attractive Today” yang dimana lead guitar digempur dengan rolling drum super energik dari Tony Thaxton yang insya Allah dapat mem-boosting hormon adrenalin anda.
Track “Attractive Today” memang sebuah track yang manis sekali menjadi playlist pembuka album ini.
Next kita beralih kepada track “When You’re Around” yang dimana track ini memiliki intro yang yahud banget beat drumnya dipadukan dengan rolling drum supercepat yang insya Allah membuat tangan kita pengen air drumming sendiri.
Ditambah juga verse part dari lagu ini yang terdengar melodius sekali dengan paduan sound moog yang menambah karakter terhadap warna musik Motion City Soundtrack.
Next highlight saya berikan pada track “Time Turned Fragile” yang sekilas dari intronya nampak terdengar seperti intro band “punk tulat tulit” 2009-an tetapi lagu ini secara aneh justru memiliki magic tersendiri di bagian outro-nya.
Terdengar rolling drum dan snare roll Tony Thaxton yang dibubuhi sound keyboard Jesse Johnson membubuhi kekuatan songwriting dari lagu ini.
LP ini ditutup oleh track yang berjudul “Hold Me Down”, sebuah track penutup yang tereksekusi cukup rapi dan memiliki struktur lagu yang baik.
Saya suka dengan sound overdrive guitar yang pas pada lagu ini dan juga filter moog di lagu ini cukup beragam kalau dibandingkan dengan dengan materi lainnya di album ini.
Album ini juga dikenal diproduseri oleh Mark Hoppus. Sejujurnya saya juga gak ngikutin banget sih soal output yang dihasilkan oleh Mark Hoppus.
Yang saya tahu Mark sih menjadi produser “Commit This To Memory”, sebuah album di All Time Low dan New Found Glory. Dan sejauh mata memandang bisa dibilang “Commit This To Memory” memang merupakan output terbaik dari Mark Hoppus sebagai produser.
Mungkin untuk legacy yang ditinggalkan, walaupun “Commit This Memory” bukan merupakan album yang memuat blueprint musik “punk tulat tulit” tetapi bisa dibilang album ini turut menjadi katalis “punk tilat tulit” bisa meledak di tahun 2007-2010-an.
Well ngomongin “punk tulat tulit” ini sebenarnya bisa dibilang band seperti The Get Up Kids atau Motion City Soundtrack, kalo sepengamatan gue ya, mereka itu sebenernya memang mau bawain musik emo/indierock 90’s (Atau yang lebih dikenal dengan term “emocore”) cuma menaruh fusi elemen dan instrumentasi new wave di dalam musik mereka.
Dan fusi elemen new wave ini sebenarnya juga pernah diterapkan di beberapa album pop punk, seperti Screeching Weasel pada album “Anthem For A New Tomorrow”.
Tapi siapa yang tau juga sih kalau synth/moog di genre pop punk/emo sendiri akan menjadi instrumen sepenting instrumen terompet pada ska di tahun 2007-2010-an.
Oke sekian mungkin celotehan panjang saya di segmen “Blast From The Past” kali ini dan intinya sih jangan malu akan dirimu sebelumnya sih karena apa yang ada di masa lalu akan membentuk kita saat ini sih. So yes let’s just embrace it all friends!