Gak tau kenapa ya, beberapa band POP PUNK (bukan Punk Rock) favorit saya secara kebetulan selalu berasal dari kota Philadelphia atau biasa disingkat Philly. Saya gak pernah ke sana padahal, tapi kaya punya koneksi sendiri sama kota ini.
Kebetulan tim NBA favorit juga ya Philadelphia 76ers, walau ngedukung tim ini kaya berada di dalam lingkaran toxic relationship. Dari pecat Brett Brown, pecat Doc Rivers, ternyata masalahnya di Harden, ternyata Embiid MVP terburuk yang pernah ada, capek lah pokoknya.
Anyway, kita mau ngomongin musik di sini ya, MYUZIIIEEEKKK. Jadi langsung aja ini dia 5 band POP PUNK (bukan Punk Rock) atau Emo atau apapun lah gender-nya dari Philly yang nyangkut banget di kuping saya. Dan tentunya, in no particular order.
Modern Baseball
Ini band kaya spirit animal saya pribadi deh. Lumayan eye-opening pas pertama kali tau band ini dari video live-nya di Little Elephant pas bawain The Weekend. Kaya apa adanya aja gitu, gak pretensius, liriknya kaya cerita sehari-hari tanpa diksi yang terlalu berat, tapi pesannya tetap tersampaikan. Progresi lagunya simple, melodi vokalnya catchy, dan kita bisa nemuin berbagai macam emosi berbeda di tiap lagunya. Dari heartbreak song, referensi media sosial, sampai mental health problems. Monolog cepat di awal atau tengah lagu juga merupakan ciri khas dari band ini. Tbh, can’t help myself but being selfish of wanting their comeback ASAP because I fu*king need it.
The Starting Line
I don’t know why, this band might be my Pop Punk G.O.A.T. They just hit different, mungkin karena masa SMA dan kuliah ditemenin sama rilisan-rilisan mereka. Mungkin karena Jakarta Jam 2011 berkesan banget buat saya. Mungkin karena karakter vokal Kenny Vasoli emang pas di kuping saya. Dan kita gak bisa menyangkal kalau Say It Like You Mean It adalah salah satu rilisan Pop Punk terbaik penanda zaman. Kita gak akan bisa ngomongin Pop Punk 2000an tanpa nyanyiin Best Of Me. Iya kan?
The Wonder Years
Words can’t express how I fu*king love this band to death. Saya bener-bener idolizing karya-karya mereka BANGET. Mereka gak cuma main musik, they tell a goddamn story that hits home really hard for me. Saya sangat mengagumi penulisan lirik dari sang vokalis, Dan Campbell. Ngelihat rumah kosong yang udah lama gak dihuni, jadi lagu It Must Get Lonely. Cerita perjuangan tur dan karir mereka dari ngegembel, jadi lagu terbaik Came Out Swinging. Dan lagi, saya ngerasa grow up bareng sama band ini. Ketika saya ribet kuliah, ditemenin lagu My Last Semester. Jadi first jobber dengan segala masalah hidupnya, ditemenin lagu Passing Through A Screen Door. Udah berkeluarga sekarang, ada album The Hum Goes On Forever. Ya kayanya nanti saya bakal nulis panjang tentang band ini doang sih.
Algernon Cadwallader
Ini bukan Pop Punk sih (apalagi Punk Rock), beberapa orang nyebutnya Emo atau Midwest Emo (walaupun Philly lokasinya gak berada di Midwest). Algernon itu referensi utama saya untuk menilai apakah riff twinkle gitar sebuah band itu bagus apa engga. Setiap denger band-band Twinkle Daddies/Midwest Emo, saya selalu punya pertanyaan wajib; Does it sound like Algernon? (both the melody and the sound characteristics). Dan beneran seneng banget mereka akhirnya reunian dan tur lagi. Mungkin nyadar ya tiba-tiba Twinkle Daddies/Midwest Emo terkenal lagi mereka bisa cari cuan.
Sorority Noise
Band evolusi dari Old Gray ini sukses banget sih emang dari segi konsep dan musiknya. Saya yang dulu dengerin Old Gray terus agak pesimis pas mereka bikin band ini sebenernya, takut gak sebagus Old Gray, ternyata melewati ekspektasi saya. Lagu No Halo ini pun sering saya cover di panggung-panggung band saya. Cuma ya sayang bener nih kesandung kasus pelecehan seksual. Jadi lumayan guilty pleasure juga dengerinnya.
Algernon Cadwallader tur Asia lagi next bisa kali ya bang Dochi bawa ke sini hhe.